SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Healthmeup.com)

Solopos.com, OHIO – Kekurangan waktu tidur bisa menimbulkan dampak buruk bagi semua kalangan. Para ahli dari The Ohio State University Wexner Medical Center Amerika Serikat mengungkapkan ada “harga” yang harus dibayar oleh semua usia jika kekurangan waktu tidur.

“Untuk anak-anak, kurang tidur dapat menyebabkan masalah perilaku, kesulitan fokus dan belajar di sekolah dan ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh mereka, ” ujar Dr. Aneesa Das dari Wexner Medical Center Ohio State.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Menurut dia, kelelahan parah (kronis) bisa membuat anak-anak sulit memproses apa yang terjadi di sekitar mereka. Dr. Das melanjutkan, ketika anak-anak memasuki masa remaja, kurang tidur menjadi masalah yang lebih besar.

Das mengungkapkan, di Amerika sendiri hanya hanya 15 persen remaja mendapatkan waktu tidur yang mereka butuhkan.

“Tidur adalah waktu yang digunakan tubuh untuk memulihkan diri. Otot dan jaringan lain memperbaiki diri, lalu hormon yang mengontrol pertumbuhan, perkembangan dan nafsu makan dilepaskan. Energi dipulihkan dan memori dipadatkan, jadi kita perlu mencoba untuk mendapatkan tidur yang teratur secara rutin, ” kata dia.

Sementara itu, kata Das, untuk dewasa, kekurangan waktu tidur bisa berakibat lebih serius. Sejak bertahun-tahun hal ini terbukti berkontribusi memunculkan beberapa penyakit kronis termasuk penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, depresi, dan obesitas.

Orang dewasa seringkali ditemukan mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea. Hal ini bisa disebabkan sejumlah hal, di antaranya masa menopause pada perempuan atau pembesaran prostat pada laki-laki.

Kadar Hormon

Para perempuan yang mengalami masa menopause, bahkan sering berkeringat di malam hari dan insomnia karena perubahan kadar hormon. Sementara, bagi para laki-laki, seiring bertambahnya usia, terjadinya pembesaran prostat dapat menyebabkan mereka lebih sering pergi ke kamar mandi di malam hari.

Di samping itu, obat-obat tertentu seperti obat untuk jantung, tekanan darah tinggi dan asma juga dapat mengganggu tidur.

“Waktu tidur pada orang dewasa akan lebih terfragmentasi, atau terganggu pada malam hari. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis, merawat anak-anak, cahaya dan kebisingan gangguan binatang peliharaan atau stres,” kata dia seperti dilansir siaran pers Wexner Medical Center Ohio State, Sabtu (1/11/2014).

National Sleep Foundation di Amerika merekomendasikan waktu anjuran tidur yang tepat untuk semua usia. Menurut yayasan ini, bayi layaknya mendapatkan tidur hingga 16 jam dalam sehari (termasuk tidur siang), kemudian anak batita (1-3 tahun) disarankan mendapatkan waktu tidur selama 12-14 jam sehari (termasuk tidur siang).

Sementara untuk anak usia pra sekolah (3-5 tahun), yayasan itu menyarankan agar paling mendapatkan waktu tidur selama 11-13 jam sehari. Umumnya setelah usia 5 tahun tidak mendapatkan tidur siang.

Lalu, untuk anak usia sekolah (5-12 tahun), disarankan dapat tidur selama 10-11 jam sehari, untuk remaja 8,5-9,5 jam sehari dan dewasa 7-9 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya