Lifestyle
Rabu, 10 Januari 2024 - 23:09 WIB

Hasil Studi: Wanita dengan Autoimun Lebih Rentan Depresi Selama Kehamilan

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita hamil. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Wanita dengan penyakit autoimun lebih mungkin menderita depresi selama kehamilan dan setelah melahirkan, demikian temuan para peneliti. Bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan, simak ulasannya di tips kehamilan kali ini.

Beberapa penyakit autoimun yang umum termasuk intoleransi gluten, rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, dan multiple sclerosis.

Advertisement

Para peneliti di Karolinska Institutet, Swedia, seperti ditulis laman Hindustan Times, Selasa (9/1/2024), menemukan hubungan yang paling kuat dengan multiple sclerosis, sebuah penyakit neurologis. Hal ini juga paling kuat terjadi pada wanita yang tidak memiliki diagnosis psikiatrik sebelumnya

Mereka juga mengamati hubungan sebaliknya di mana wanita dengan riwayat depresi terkait kehamilan dan persalinan, atau depresi perinatal, mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru mulai menyerang jaringan sehat.

Advertisement

Mereka juga mengamati hubungan sebaliknya di mana wanita dengan riwayat depresi terkait kehamilan dan persalinan, atau depresi perinatal, mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru mulai menyerang jaringan sehat.

Namun, sebagai penelitian observasional, para peneliti tidak dapat menarik hubungan sebab akibat antara wanita dengan autoimun dengan depresi selama kehamilan. Temuan mereka telah dipublikasikan di jurnal Molecular Psychiatry.

“Studi kami menunjukkan bahwa ada mekanisme imunologi di balik depresi perinatal dan penyakit autoimun harus dilihat sebagai faktor risiko untuk jenis depresi ini,” kata penulis pertama studi tersebut, Emma Bränn, seorang peneliti di Institut Kedokteran Lingkungan Karolinska Institutet dikutip dari Antara pada Rabu (10/1/2024).

Advertisement

Dari lebih dari 800.000 (8 lakh) wanita dan 1,3 juta (13 lakh) kehamilan yang dilibatkan dalam penelitian ini, tim menemukan bahwa lebih dari 55.000 orang telah didiagnosis menderita depresi selama kehamilan mereka atau dalam waktu satu tahun setelah melahirkan.

Para peneliti mengatakan hasil penelitian ini mengungkapkan hubungan dua arah antara depresi selama kehamilan dan penyakit autoimun, dengan risiko sebesar 30 persen pada kedua arah.

“Hubungan dua arah lebih jelas terjadi pada wanita tanpa penyakit penyerta psikiatrik dan paling kuat pada multiple sclerosis,” tulis para peneliti.

Advertisement

Mereka menemukan bahwa risiko yang terkait dengan multiple sclerosis adalah dua kali lipat di kedua arah.  “Depresi selama periode sensitif ini [kehamilan] dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan bayinya,” kata Bränn.

“Kami berharap hasil penelitian kami akan membantu para pengambil keputusan untuk mengarahkan pendanaan untuk layanan kesehatan ibu sehingga lebih banyak perempuan bisa mendapatkan bantuan dan dukungan pada waktunya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif