SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hotel Sahid Jaya Solo, salah satu hotel grup Sahid di Kota Solo. (Dok)

Ilustrasi Hotel Sahid Jaya Solo, salah satu hotel grup Sahid di Kota Solo. (Dok)

SURABAYA—PT Sahid International Hotel Management & Consultant mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp350 miliar untuk ekspansi di wilayah Surabaya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Direktur Utama Sahid International Hotel Management & Consultant Hariyadi B. Sukamdani mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan dua proyek, yakni pembangunan kondotel dan hotel budget pada pertengahan tahun ini.

“Kami ada rencana untuk membangun Condotel Sahid Surabaya dan Griyadi Surabaya yang merupakan hotel budget, hotel bintang dua plus. Tahun ini baru dua itu dulu untuk di Surabaya, dan dana investasinya sekitar Rp350 miliar,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/2) malam.

Dia menjelaskan untuk Condotel Sahid Surabaya rencananya akan dibangun 550 unit, dan Griyadi Surabaya akan dibangun 110 unit kamar. Pembangunan dua proyek itu diharapkan dapat dilaksanakan pada Juni 2013 atau Juli 2013.

“Pembangunan Condotel Sahid akan memakan waktu selama 2 tahun, sedangkan Griyadi sekitar 18 bulan,” tambahnya.

Sementara itu, terkait sumber pendanaan ekspansi itu, Hariyadi mengatakan pihaknya akan mengkolaborasikan antara pinjaman perbankan dan pendapatan pra penjualan (pre sales) masing-masing 40%, dan sisanya sekitar 20% dari ekuitas.

“Selain itu, saat ini kami juga sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa hotel yang ingin bergabung dengan Sahid,” ungkapnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan juga baru saja meluncurkan (soft launching) Hotel Sahid Gunawangsa Surabaya, yang merupakan kerjasama dengan PT Karya Gunawangsa. Hotel tersebut ditargetkan memiliki 170 kamar pada tahun ini.

Hariyadi mengatakan pada tahun pertamanya, pihaknya menargetkan tingkat hunian kamar (okupansi) hotel tersebut dapat mencapai 60%.

Hotel tersebut, lanjut dia, menawarkan empat jenis ruangan yakni deluxe business, deluxe business king, deluxe business twin, dan deluxe business family.

“Kami masih meyakini pertumbuhan industri properti tetap akan baik. Dilihat dari jumlah wisatawan yang masuk pada tahun lalu sekitar delapan juta wisatawan. Indonesia masih kalah dengan Thailand sebanyak 21 juta wisatawan dan Malaysia sebanyak 25 juta wisatawan. Namun, ini menunjukkan potensi pertumbuhan sangat besar, dan itu bisa menjadi peluang juga [untuk bisnis properti, terutama hotel],” tuturnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya