Lifestyle
Rabu, 25 Januari 2023 - 10:38 WIB

Hukum Salat Subuh Kesiangan, yang Sering Begadang Wajib Baca!

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi salat gerhana bulan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Waktu salat subuh hanya sebentar hingga Matahari terbit. Lalu, bagaimana hukumnya umat Islam melaksanakan salat subuh kesiangan?

Waktu salat subuh dimulai ketika terbitnya fajar sidik, yakni sebuah cahaya sebagai batas antara akhir malam dengan permulaan pagi hingga terbitnya Matahari.

Advertisement

“Waktu subuh dimulai dengan terbitnya fajar sidik sampai langit berwarna kekuning-kuningan untuk waktu ikhtiyar, sedangkan untuk waktu jawaz sampai dengan terbitnya Matahari,” bunyi penjelasan dalam kitab Matan Taqrib.

Adakalanya seorang umat muslim melaksanakan salat subuh ketika Matahari sudah terbit karena bangun kesiangan yang salah satu penyebabnya adalah begadang. Nah, bagaimana Islam memandang hal tersebut?

Mengutip penjelasan Nahdlatul Ulama dalam situs resminya, NU online, hukum salat subuh ketika Matahari sudah terbit karena bangun kesiangan tidak dipermasalahkan asalkan tidak ada unsur kesengajaan.

Advertisement

Akan tetapi, dalam sebuah hadis salat subuh memiliki keutamaan dilakukan berjemaah. Karena dalam sebuah hadis salat subuh berjemaah seperti menghidupkan seluruh malam.

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat isya’ berjamaah maka ia seperti telah menghidupkan (shalat sunnah) separuh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh berjamaah maka ia seperti telah menghidupkan seluruh malam.” (HR Baihaqi).

Meski hukum salat subuh kesiangan karena tak sengaja tidak dipermasalahkan. NU tetap meminta umat muslim untuk melaksanakan salat subuh pada waktunya yang telah ditentukan. Hal ini sesuai pula dengan salah satu kaidah fiqih al-fardlu afdlalu min an-nafli (amalan fardu lebih utama dari amalan sunah).

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif