SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu menyusui. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ibu menyusui tidak boleh makan cokelat, apakah itu mitos atau fakta? Bagi Anda ibu menyusui, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Dikutip dari mariebiancuzzo.com, Jumat (19/1/2024), alasan dari pelarangan ini adalah karena cokelat mengandung kafein akibatnya jika makan cokelat saat menyusui membuat bayi mudah marah dan rewel karena mengandung kafein. Benarkah itu?

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Apakah kafein pernah ada dalam cokelat? Jawabannya ya, meski hanya sejumlah kecil kafein yang secara alami terdapat dalam cokelat.

Alasan lain mengapa ibu menyusui tidak boleh makan cokelat lantaran makanan ini mengandung theobromine. Karena theobromine merupakan stimulan, secara teori dapat menyebabkan bayi yang disusui menjadi terjaga dan rewel.  Jika cokelat mengandung kafein dalam jumlah besar, ada dampak buruknya. Efek dari gabungan teobromin yang ada secara alami, dan tambahan kafein, berarti bayi mengonsumsi dua stimulan.

Pada tahun 1977, Resman dan rekan pernah melakukan penelitian efek theobromine pada bayi yang disusui. Mereka mempelajari ibu yang mengonsumsi 113 gram (4 ons) coklat susu batangan Hershey. Masing-masing mengandung 240 mg theobromine.

Para penulis menyimpulkan bahwa jika seorang ibu makan sebatang coklat seberat 4 ons setiap 6 jam dan bayinya menyusu ketika konsentrasi theobromine dalam susu berada pada puncaknya, bayi tersebut dapat menelan sekitar 10 mg theobromine per hari.

Karena itu tidak ada alasan ibu menyusui tidak boleh makan cokelat. Justru, mengonsumsi cokelat saat menyusui bisa memberikan sejumlah manfaat baik bagi ibu maupun bayi. Penting untuk diperhatikan bahwa moderasi adalah kuncinya, karena terlalu banyak gula atau pemanis buatan dapat berbahaya.

Berikut beberapa potensi manfaat makan cokelat saat ibu menyusui dikutip dari thegoodchocholatier.com pada Jumat (19/1/2024):

1. Peningkatan Mood

Makan coklat hitam telah dikaitkan dengan peningkatan mood karena tingginya tingkat antioksidan dan flavonoid. Senyawa ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh yang dapat meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Selain itu, coklat hitam mengandung triptofan yang membantu meningkatkan kadar serotonin hormon bahagia membantu Anda merasa lebih rileks dan puas setelah mengonsumsinya.

2. Peningkatan energi

Ibu menyusui tidak boleh makan cokelat hanya mitos lantaran bahan pangan ini justru bisa jadi sumber energi. Cokelat juga mengandung kafein, meski tidak sebanyak kopi. Kafein membantu memberi Anda tambahan energi bila dikonsumsi dalam jumlah sedang; ini membuatnya ideal untuk saat-saat ketika Anda membutuhkan sedikit ekstra energi selama hari-hari yang panjang bersama bayi Anda.

Namun, penting untuk memantau berapa banyak kafein yang Anda konsumsi sepanjang hari agar bayi Anda tidak menjadi terlalu terstimulasi atau gelisah karena meminum ASI yang mengandung sedikit kafein di dalamnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat hitam jenis tertentu dapat membantu meningkatkan produksi ASI karena kandungan antioksidannya yang kaya, yang membantu merangsang produksi prolaktin (hormon yang bertanggung jawab untuk laktasi).

Selain itu, mentega kakao yang ditemukan dalam banyak coklat mengandung asam lemak seperti asam stearat, yang juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI dengan merangsang pelepasan oksitosin – hormon lain yang terlibat dalam laktasi.

Mengonsumsi coklat saat menyusui memiliki banyak manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi, termasuk peningkatan mood, peningkatan tingkat energi, dan produksi ASI yang lebih baik. Judul selanjutnya membahas jenis-jenis coklat yang aman dikonsumsi saat menyusui.

Ibu menyusui tidak boleh makan cokelat hanyalah mitos, lalu ketahui jenis apa saja yang boleh dimakan? Cokelat hitam adalah pilihan yang bagus untuk ibu menyusui yang ingin menikmati camilan manis. Ini mengandung antioksidan, mineral, dan vitamin yang dapat membantu meningkatkan tingkat energi dan suasana hati Anda. Cokelat hitam juga memiliki manfaat tambahan karena rendah gula dan bebas pemanis buatan.

Bubuk kakao tanpa pemanis adalah pilihan bagus lainnya untuk menikmati kelezatan cokelat saat menyusui. Bubuk kakao dibuat dengan memeras sebagian besar lemak (mentega kakao) dari biji kakao bubuk, sehingga meninggalkan bubuk kering yang kaya serat dan antioksidan seperti flavonoid dan polifenol.

Bubuk kakao tanpa pemanis dapat digunakan sebagai bahan smoothie atau makanan panggang atau bahkan ditaburkan di atas yogurt atau oatmeal untuk menambah rasa tanpa tambahan gula atau pemanis buatan.

Ibu menyusui tidak boleh makan cokelat hanyalah mitos, lalu ketahui berapa banyak porsinya?  Jawabannya adalah moderasi. Penting untuk diingat bahwa saat menyusui, moderasi adalah kunci dalam mengonsumsi cokelat. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan sakit perut dan bahkan menyebabkan penurunan gula. Aturan praktis yang baik adalah membatasi asupan cokelat hitam dan bubuk kakao tidak lebih dari satu ons per hari. Ini akan membantu Anda menghindari potensi dampak buruk pada bayi Anda atau diri Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya