Lifestyle
Senin, 31 Juli 2023 - 11:45 WIB

Ilmuwan Sebut Usia Harapan Hidup Berpeluang Meningkat hingga 120 Tahun

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi manusia lanjut usia bugar dan bahagia. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Usia harapan hidup manusia diperkirakan dapat meningkat hingga 120 tahun dalam beberapa dekade mendatang berkat teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pengetahuan yang diperoleh dari pandemi Covid-19. Demikian menurut laporan Swedish Television (SVT) pada Minggu (30/7/2023). Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Prognosis kami adalah usia antara 100 tahun hingga 120 tahun dalam kurun waktu 50 tahun atau lebih, setidaknya di negara-negara maju,” kata Ignat Kulkov, seorang peneliti di Malardalen University (MDU), kepada SVT, dikutip dari Antara pada Senin (31/7/2023).

Advertisement

Warga lanjut usia juga diperkirakan akan sama bugarnya dengan mereka yang berusia 40-an, sebagian besar berkat kemajuan teknologi yang pesat, kata Kulkov saat menjelaskan tentang temuan studi yang dilakukan dengan koleganya di sejumlah universitas di Finlandia, Prancis, dan Inggris dan telah diterbitkan di jurnal ilmiah Futures. Namun, ada juga berbagai tantangan baru, kata Kulkov.

Usia harapan hidup manusia jadi 120 tahun lantaran beragam penyakit bisa dideteksi sejak awal. “Kian banyak orang akan memakai wearable device untuk mengetahui status kesehatan mereka. Perangkat ini akan terhubung dengan dokter dan rumah sakit,” kata Kulkov, seraya menambahkan bahwa beberapa sensor ini akan berbentuk implan.

Perangkat semacam itu akan membuka jalan bagi para dokter untuk dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup pada tahap awal, dengan peningkatan kesehatan dan usia yang lebih panjang sebagai hasilnya, tuturnya.

Advertisement

Kemajuan di bidang-bidang lain juga akan berkontribusi pada peningkatan usia harapan hidup manusia yang lebih panjang bisa menjadi 120 tahun, menurut temuan para ilmuwan.  Pandemi Covid-19 telah memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang cara melacak virus dengan lebih efisien, sementara AI sudah digunakan untuk mendiagnosis penyakit lebih cepat dan mengembangkan pengobatan baru, kata Kulkov.

Pengobatan yang dipersonalisasi dan obat yang disesuaikan secara individu juga diperkirakan akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan, imbuhnya.
“Perubahan iklim akan memiliki pengaruh terbesar pada sistem perawatan kesehatan dan kehidupan kita, tidak hanya di masa depan tetapi juga saat ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif