SOLOPOS.COM - ilustrasi (wordpress)
Surabaya (Solopos.com)–Pergantian musim hujan ke kemarau atau pancaroba membuat kita wajib menjaga kesehatan, jika tidak ingin menderita sakit terutama penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Data Dinas Kesehatan Surabaya selama 2 bulan terakhir terdapat sekitar 62 ribu penderita. Jumlah tersebut melebihi penyakit lain yang juga menjadi langganan selama musim pancaroba, yakni demam berdarah.
“Selama musim pancaroba ISPA menjadi penyakit yang paling banyak diderita masyarakat,” kata spesialis THT di RSUD dr Soetomo, dr Roestiniadi DS SpTHT, Selasa (21/6/2011).
Dokter yang akrab disapa Yusi ini mengatakan, penyakit ISPA seperti batuk, flu dan radang tenggorokan disebabkan cuaca yang panas dan debu. Akibat terlalu lama terkena udara panas, membuat orang mengkonsumsi minuman yang dingin atau mengandung es.
Padahal, konsumsi minuman seperti itu malah melemahkan pertahanan lokal. Terutama di sekitar telinga, hidung dan tenggorokan. Akibatnya, orang bisa dengan mudah terserang flu, batuk maupun radang tenggorokan.
“Dalam kondisi seperti, sebaiknya mengurangi konsumsi minuman dingin dan perbanyak minum air putih dalam suhu normal,” ujarnya.
Kepala Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSU dr Soetomo ini menyarankan masyarakat agar tidak terlalu sering beraktivitas di luar ruangan. Pasalnya, dengan kondisi cuaca yang sangat panas akan mengakibatkan berkurangnya cairan dalam tubuh sehingga harus diimbangi asupan cairan yang cukup, jika tidak bisa menimbulkan dehidrasi.
“Sebaiknya tetap konsumsi air putih minimal 6-8 gelas per hari karena tingkat penguapan sangat tinggi,” tambah Yusi.
Selain itu, cuaca yang kering juga bisa menimbulkan masalah pada kulit. Karena kelembaban berkurang, membuat kulit menjadi mudah pecah-pecah. Bahkan bisa jadi menimbulkan luka. “Ini bisa diatasi dengan rutin menggunakan lotion untuk tubuh agar kelembaban kulit tetap terjaga,” pungkas Yusi.
(detik.com/tiw)
