SOLOPOS.COM - Ilustrasi herpes zoster yang dipicu virus Varicella zoster (aapredbook.aappublications.org)

Solopos.com, SOLO — Radang kulit disertai rasa nyeri, pegal, dan panas bisa jadi gejala herpes zoster. Penyakit yang oleh masyarakat perdesaan Jawa biasa menyebutnya sebagai penyakit dompo ini tak boleh dipandang sebelah mata karena bisa saja merusak saraf secara permanen.

Gejala radang kulit berupa setrip tipis berwarna merah di bagian dada diderita Umyanah Hidayati, 54, sekitar tiga pekan lalu. Lama kelamaan, radang kulit disertai bintik merah itu menyebar ke leher bagian belakang hingga merambah ke kepala.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Akibatnya, tubuhnya terasa nyeri, pegal, dan panas luar biasa hingga akhirnya ia memutuskan untuk berobat ke salah satu dokter di Semarang. Kali pertama periksa ke dokter, perempuan asli Semarang ini didiagnosis mengalami infeksi saraf dan diminta rawat inap untuk memulihkan kondisi. Namun, ia lebih memilih rawat jalan karena merasa tubuhnya baik-baik saja.

Nyatanya, penyakitnya tak kunjung sembuh. Ia pun memutuskan memeriksakan kembali radang kulit itu ke dokter spesialis kulit dan menjalani rawat jalan. Kini, luka di bagian kulitnya perlahan sembuh meski nyeri di bagian kulit yang terkena radang itu masih terasa.

“Awalnya didiagnosis infeksi saraf, sekeluarga sudah khawatir. Tapi ini rutin berobat jalan. Lukanya sudah kering. Kalau nyerinya masih sering dirasakan,” kata dia.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Solo Endra Yustin saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Selasa (20/5/2014), mengatakan gejala berupa radang kulit disertai nyeri semacam itu bisa mengarah pada herpes zoster. Penyakit kulit ini diawali dengan cacar air atau terkena virus cacar air saat masih kanak-kanak.

Setelah seseorang menderita cacar air, virus penyebabnya, yaitu Varicella zoster akan menetap dalam kondisi dorman atau tidak aktif pada satu atau lebih ganglia posterior. Suatu saat, terutama ketika berusia di atas 50 tahun dan mengalami penurunan imunitas seluler, virus tersebut akan aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit. Kondisi ini bisa menimbulkan penyakit kulit yang disebut herpes zoster.

Virus tersebut bakal berkembang pada kulit dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan menggembung pada daerah sekitar kulit yang dilalui virus. Penyakit ini cenderung menyerang orang di usia lanjut dengan sistem imun lemah.

Kulit yang mengalami radang akibat virus ini biasanya terjadi pada satu area yang tersusun sesuai dengan garis-garis persarafan. Masyarakat Jawa perdesaan biasa menyebutnya sebagai penyakit dompo.

Luka akibat penyakit ini, lanjut Endra, bisa disembuhkan dalam kurun waktu lima hingga 10 hari. Akan tetapi, rasa nyerinya bakal berkelanjutan karena sudah sampai mengenai jaringan saraf.

Penyembuhan pasien dengan penyakit semacam ini biasanya dibutuhkan kerja sama dengan dokter spesialis lain misalnya antara dokter kulit dengan dokter saraf atau ditambah dengan dokter mata jika radang kulitnya terjadi di bagian mata. Rasa nyeri akibat kerusakan jaringan saraf itu bisa disembuhkan dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Namun, kata Endra, hampir 90% rasa nyeri pada pasien herpes zoster baru bisa disembuhkan setelah enam bulan pengobatan.

“Sebanyak 50% sembuh dalam waktu 50 hari, 90% sembuh enam bulan sejak muncul nyeri. Sisanya baru bisa sembuh setelah lebih dari enam bulan. Semakin tua usianya semakin turun daya imun. Sehingga butuh pengobatan rutin hingga nyeri itu bisa disembuhkan,” tegasnya.

Nyeri pada saraf diakibatkan adanya lepuhan dan bentolan pada kulit. Akibatnya, saraf tepi mengalami kerusakan. Butuh proses lama untuk pembentukan kembali jaringan yang rusak melalui suntikan atau berobat jalan sesuai tingkatan penyakitnya. Bahkan, waktu penyembuhannya bisa mencapai enam bulan lebih tergantung ketertiban pasien dalam menjalani perawatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya