SOLOPOS.COM - Ilustrasi hubungan suami istri (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, JAKARTA—Sudah beberapa tahun menikah, namun belum pumya momongan. Ada baiknya Anda memperhatikan temuan terbaru dari Harward Medical School.

Men’s Fitness sebagaimana dilansir Detik, Sabtu (21/12/2013), merilis tujuh pembunuh sperman yang bisa menurunkan kualita sperma para suami.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Asumsinya selama ini pria memproduksi begitu banyak sperma setiap hari hingga mereka bisa makan atau melakukan hal apapun, tapi sebenarnya itu bukanlah masalahnya,” ungkap Alice Domar, MD, direktur eksekutif Domar Center for Mind/Body Health, Boston yang juga asisten profesor OBGYN dan Biologi Reproduksi di Harvard Medical School.

Berikut ini 7 pembunuh yang bisa menurunkan kualitas sperma:

LIHAT: Hati-Hati Mandi Air Panas

Mandi Air Panas

Berendam dalam air panas mungkin bisa meredakan linu-linu di badan setelah berolahraga atau memunculkan mood Anda untuk bercinta dengan istri.

Namun rutin berendam di air panas atau hangout di sauna sebenarnya dapat mengganggu produksi sperma karena ini seperti merebus testis Anda, atau meningkatkan suhu testis seperti halnya bersepeda.

LIHAT: Kebanyakan Kopi

Kebanyakan Kopi

Kafein dalam jumlah sedang mungkin bisa membuat sperma kegirangan karena dapat membantu mereka ‘berenang’ menuju sel telur lebih cepat. Tapi jika berlebihan, ini tentulah tidak baik.

Untuk itu batasi konsumsi kafein Anda menjadi dua-tiga cangkir kopi dalam sehari, begitu juga dengan minuman olahraga dan suplemen.

“Bahkan kecanduan kopi juga bisa menyebabkan masalah yang lebih besar. Karena tiap kali Anda berpaling ke kopi ketika merasa lemas atau kurang berenergi, ini justru akan membuat Anda tampak kelelahan sepanjang waktu,” tutur Dr Domar.

LIHAT: Awas Alkohol & Rokok

Minum Alkohol Sekaligus Merokok

“Segelas wine sehari mungkin dapat menjaga kesehatan jantung tapi ini buruk bagi sperma,” tutur Dr Domar. Untuk itu ia hanya merekomendasikan konsumsi alkohol tak lebih dari 5-7 gelas per pekan, apalagi jika Anda tengah mencoba mempunyai anak.

Dampak lebih besar pun terlihat jika konsumsi alkohol dikombinasikan dengan merokok. “Nikotin telah terbukti dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma,” terangnya.

LIHAT : Obat Antirambut

Obat Antirambut Rontok dan Antidepresan

FDA melaporkan salah satu bahan aktif yang terkandung dalam obat antirontok Propecia yaitu finasteride dan obat pembesaran prostat yaitu Proscar sama-sama bisa menyebabkan kemandulan pria dan/atau penurunan kualitas sperma.

Antidepresan seperti Paxil dan Prozac juga dapat mempengaruh kesuburan pria dengan potensinya untuk merusak DNA. Dan efek samping ini akan berkurang atau hilang setelah si pasien berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut.

LIHAT: Hati-Hati Sering Bersepeda

Terlalu Sering Bersepeda

Alasan mengapa testis dibuat menggantung adalah demi menjaga agar suhunya tetap berada di sekitar 35 derajat Celcius (2,8 derajat lebih dingin daripada tubuh).

“Namun bersepeda membuat organ ini tertekan dan terangkat sehingga suhunya naik. Ini sama halnya dengan ‘merebus’ organ tersebut,” terang Dr Domar. Tekanan berkepanjangan dari sadel sepeda juga berpotensi merusak pembuluh darah di organ reproduksi.

“Anda masih melakukan bentuk olahraga lainnya, asalkan tidak berlebihan, karena ini justru dapat menurunkan kadar hormon seks pria yaitu testosterone. Dan pastikan saja testis Anda tetap dingin dan menggantung dengan normal,” saran Dr Domar.

LIHAT: Ingat Usia

Bertambah tua



Sama halnya dengan wanita, pria pun mempunyai jam biologis. Jadi bukan hanya wanita yang kesulitan untuk bisa hamil di usia 40-an. “Usia pria juga memberikan dampak yang besar terhadap kemampuannya untuk membuat sang istri mengandung,” kata Dr Domar.

Pria yang membuahi pasangannya di usia di atas 40 tahun juga dikaitkan dengan risiko autisme dan schizophrenia pada anak yang dihasilkannya. “Dampaknya paling signifikan untuk pria berusia 50 tahun ke atas,” imbuhnya.

LIHAT:  Jangan Stres

Stres dan Tertekan

Tak hanya wanita, pria pun bisa terpengaruh stres ketika berusaha mempunyai anak. “Bagi pria, kesuburan itu erat kaitannya dengan kejantanan dan seksualitas. Jadi jika mereka gagal melakukannya, ini juga akan memicu kecemasan,” jelas Dr Domar.

Sebuah survei yang disponsori Merck pun menemukan bahwa pria jauh lebih sering tertekan dan stres dibanding istrinya ketika mereka mencoba memiliki keturunan, yaitu 42 persen versus 36 persen.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya