SOLOPOS.COM - Ilustrasi buka puasa. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Saat buka puasa disarankan untuk menghindari langsung menyantap makanan berat seperti nasi dan lauknya. Ketahui alasan mengapa kita tidak boleh melakukan hal ini di info sehat ini.

Buka puasa memang bertujuan untuk mengembalikan energi dan nutrisi yang hilang setelah seharian tidak makan dan minum. Namun, hal tersebut juga harus kamu lakukan dengan melihat porsi dan menu makan.

Promosi Public Expose 2024, BRI Optimistis Kinerja Positif dan Tumbuh Berkelanjutan

Pada dasarnya, langsung menyantap makanan berat seperti nasi bukan sebuah larangan. Namun porsi nasi tetap harus kamu perhatikan. Pastikan agar jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan.

Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya kamu menghindari makan berat langsung saat buka puasa dikutip dari halodoc.com pada Kamis (21/3/2024):

1. Mengganggu pencernaan

Saat puasa, kamu tidak makan dan minum selama hampir 14 jam. Selama waktu tersebut, sistem pencernaan sepenuhnya beristirahat dan tidak bekerja.  Nah, mengonsumsi makanan besar saat berbuka menyebabkan sistem pencernaan harus bekerja keras. Hal ini yang bisa memicu masalah pencernaan, seperti:

– Asam lambung: Tidak semua karbohidrat dapat diserap oleh tubuh dengan cepat. Alhasil, karbohidrat tetap berada di usus dan berfermentasi. Inilah yang bisa membuat gas menggelembung ke perut dan naik hingga ke kerongkongan, sehingga memicu asam lambung. Atasi masalah tersebut dengan mengonsumsi obat asam lambung.
– Mag: Makanan berat dapat membuat lambung terasa penuh yang akhirnya memaksa lambung untuk bekerja lebih keras. Apalagi, kalau kamu mengonsumsi makanan yang sulit dicerna tubuh. Akibatnya, mengiritasi lambung dan memicu gejala mag.

Sakit perut melilit. Saat puasa terjadi pengosongan lambung hingga beberapa jam. Jika kamu langsung menyantap makanan berat, artinya lambung dipaksa untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat untuk mencerna makanan. Inilah yang dapat memicu sakit perut melilit.

2. Meningkatkan gula darah

Alasan berikutnya kenapa sebaiknya menghindari menyantap makanan berat saat buka puasa adalah bisa meningkatkan gula darah. Setelah kamu mengonsumsi makanan, tubuhmu akan mulai memecah makanan menjadi energi. Hal ini berarti jumlah glukosa atau kadar gula di dalam tubuh akan meningkat. Jika kamu makan berat segera setelah berbuka, kadar gula darah dan insulin di tubuh akan meningkat dengan cepat.

Peningkatan kadar gula darah bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala dan mual. Untuk menghindari hal ini, kamu bisa memulai buka puasa dengan makanan yang mudah untuk tubuh cerna seperti sup, buah, dan sayur. Setelah tubuh sudah bisa menerima makanan tersebut, kamu baru bisa makan seperti biasanya.

3. Menyebabkan kantuk

Makanan berat yang biasa seseorang konsumsi saat berbuka puasa adalah karbohidrat dan protein. Ketika nutrisi ini masuk ke dalam tubuh, perlu ada lebih banyak energi yang tubuh keluarkan untuk mencerna makanan. Hal ini yang bisa membuat seseorang lebih mudah mengantuk.

Makanan tertentu juga mengandung asam amino bernama triptofan yang bisa mendorong produksi serotonin sehingga berdampak pada rasa kantuk. Selain itu, kadar gula darah yang meningkat juga bisa memicu energi di dalam tubuh berkurang.

4. Mudah merasa lapar

Alasan lain mengapa sebaiknya menghindari menyantap makanan berat saat buka puasa adalah bisa memicu rasa lapar. Saat satu gula darah tinggi, insulin tidak dapat bekerja dengan normal, sehingga makanan yang masuk tidak diubah menjadi energi oleh tubuh. Alhasil, kamu akan selalu lemas, tidak berenergi, dan ingin makan terus menerus.

Sering merasa lapar setelah makan banyak juga bisa menjadi gejala berbagai gangguan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya