Lifestyle
Selasa, 31 Desember 2013 - 04:15 WIB

Ini Alasan Wanita Suka Ngobrol Setelah Hubungan Suami-Istri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hubungan seksu

Solopos.com, JAKARTA — Hubungan suami-istri biasanya juga menjadi kesempatan bagi kaum wanita untuk mengeluarkan unek-uneknya. Cukup banyak wanita yang menjadi momen seusai bercinta menjadi ajang ngobrol.

Belakangan seorang peneliti dari AS mengetahui alasan di balik hal ini. Peneliti bernama Amanda Denes percaya ngobrol setelah bercinta atau kerap disebut dengan pillow talk adalah salah satu bahan utama dalam mempertahankan hubungan atau membuat pasangan merasa terpuaskan satu sama lain.

Advertisement

Dan ini ada kaitannya dengan produksi hormon cinta atau disebut dengan oksitosin, yang cenderung dilepaskan setelah mendapat kepuasan. Demikian dikutip dari Daily Mail, Senin (30/12/2013).

Asisten profesor di Departemen Komunikasi University of Connecticut tersebut mengaku tertarik dengan peranan pillow talk dalam sebuah hubungan setelah mempelajari bahwa pengalaman pillow talk setiap orang dan dampaknya terhadap hubungan mereka cenderung berbeda-beda.

Untuk itu Denes mengajukan dua pertanyaan utama, yaitu mengapa beberapa orang cenderung mau berbagai perasaan terdalam mereka setelah bercinta, bahkan meski mereka tahu hubungan yang terjalin belum sedalam itu, dan apa efek ngobrol setelah bercinta dengan kepuasan terhadap hubungan mereka.

Advertisement

Demi mendapatkan jawabannya, Denes mengamati kaitan antara hormon dengan komunikasi yang terjalin antarpasangan, termasuk mengamati apa yang dibicarakan pasangan setelah bercinta dan satu variabel penting yang mempengaruhi keseluruhan proses tersebut, yaitu orgasme.

Pasalnya ketika seseorang mengalami orgasme, terjadilah perubahan fisiologis berupa pelepasan hormon oksitosin ke penjuru tubuh. Peningkatan jumlah oksitosin yang juga disebut ‘hormon kepercayaan’ ini telah lama dikaitkan dengan banyak perilaku sosial yang positif, dan kondisi ini tak hanya terjadi pada wanita, tapi juga pada pria.

Dari situ Denes pun menemukan wanita yang bisa mencapai orgasme akan merasa lebih intim dengan pasangannya setelah bercinta dibanding wanita yang tak bisa mendapatkan klimaks, dan pada akhirnya ini juga akan meningkatkan ikatan emosional antarpasangan.

Advertisement

Untuk itu Denes percaya oksitosin berada di balik alasan mengapa wanita yang bisa mencapai klimaks mempunyai rasa percaya dan koneksi yang lebih tinggi terhadap pasangannya, ketimbang wanita yang tidak bisa orgasme. Inilah yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan seorang wanita untuk berbagi perasaan dengan pasangannya atau tidak.

Tapi mengapa wanita jauh lebih banyak berbicara tentang perasaannya daripada pria adalah semata karena tingginya kadar hormon testosterone pria usai berhubungan intim menghambat respons oksitosin pada tubuh pria, meski sebenarnya pria juga melepaskan oksitosin yang sama setelah bercinta.

Keberadaan hormon testosterone pada pria itu jugalah yang diduga membuat pria cenderung kurang begitu hangat setelah bercinta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif