Solopos.com, SOLO-Mengalami kedutan mata kiri sering kali diartikan macam-macam menurut mitos misalnya ada yang sedang membicarakan kita. Tapi sebenarnya ada penjelasan ilmiahnya loh.
Mata kedutan atau dalam dunia kedokteran dikenal sebagai myokymia, merupakan kondisi ketika kelopak mata bergerak sendiri tanpa disadari dan berulang-ulang. Apakah gejala ini berbahaya atau tidak, simak ulasannya di info sehat kali ini.
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Pada umumnya kedutan mata termasuk di sebelah kiri tidak mengkhawatirkan karena hanya terjadi sesekali dan berlangsung selama beberapa detik hingga menit saja. Kedutan pada mata juga biasanya tidak menyebabkan sakit dan dapat berhenti dengan sendirinya.
Namun, Anda perlu waspada ketika kedutan mata berlangsung lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Di balik mitos yang beredar mengenai mata berkedut, penyebab mata kedutan terus ternyata beragam dari sisi medis.
Berikut ini beberapa penyebab dari mata kedutan sebelah kiri sebagaimana dikutip dari klikdokter.com pada Kamis (31/3/2022):
1. Stres
Arti pertama saat kamu mengalami mata kedutan kiri adalah mengalami stres. Ketika stres, tubuh akan menimbulkan reaksi pada organ tertentu, salah satunya kedutan pada mata. Selain mata kedutan, stres juga sering menyebabkan mata lelah. Untuk menghindari stres, cobalah melakukan hal-hal yang membuat Anda rileks, seperti melakukan hobi, menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga, atau berlibur ke tempat yang belum pernah Anda kunjungi.
Baca Juga: Waspada Gejala CVS pada Mata saat Pandemi, Ini Kata Dokter RS JIH Solo
2. Mata Lelah
Gangguan penglihatan (misalnya mata minus atau plus) dapat menyebabkan mata Anda bekerja terlalu “berat”. Akibatnya, Anda dapat mengalami mata kedutan.
3. Penggunaan Gawai Berlebih
Selain itu, mata lelah juga bisa disebabkan oleh penggunaan komputer atau gawai berlebihan sehingga dapat menjadi penyebab mata kedutan. Untuk menguranginya, cobalah istirahatkan mata Anda setiap 20 menit.
4. Konsumsi Asupan Berkafein
Terlalu banyak mengonsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein dapat menimbulkan kedutan pada mata. Untuk itu, cobalah membatasi atau menghindari konsumsi kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda. Lihat perubahannya dalam 1-2 minggu.
Baca Juga: Ini Dia Metode 20-20-20, Rahasia Jaga Kesehatan Mata Saat Pandemi
5. Konsumsi Minuman Beralkohol
Selain asupan berkafein, minuman beralkohol juga bisa menjadi penyebab mata kedutan. Bisa dilakukan evaluasi terlebih dahulu dengan menghindari minuman beralkohol, apakah keluhan kedutan pada mata berkurang atau tidak.
6. Mata Kering
Mata yang kering dapat menjadi penyebab mata kedutan. Mata kering sering dialami oleh orang yang sering menggunakan komputer, berusia di atas 50 tahun, dan minum minuman berkafein atau alkohol. Selain itu, jika Anda lelah atau stres juga bisa meningkatkan risiko mata kering.
7. Konsumsi Obat Tertentu
Memang tidak berkaitan secara langsung. Namun, riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antihistamin, antidepresan, dsb dapat memicu mata kering dan menyebabkan mata berkedut.
Baca Juga: Pahami Penggunaan Gawai Demi Kesehatan Mata
8. Lensa Kontak
Sama halnya dengan konsumsi obat, penggunaan lensa kontak juga mungkin tidak menyebabkan keluhan mata berkedut secara langsung. Meski begitu, efek samping berupa mata kering karena penggunaan lensa kontak dapat meningkatkan risiko keluhan mata berkedut.
9. Alergi
Seseorang yang memiliki alergi mata biasanya mengalami gatal pada mata, bengkak, mata berair, dan berkedut. Histamin yang dikeluarkan saat kondisi alergi dapat memicu timbulnya kedutan pada mata. Jika Anda memiliki riwayat alergi tertentu seperti debu, bahan kimia tertentu, bulu binatang, sebaiknya gunakan pelindung mata sebelum terpapar.
Baca Juga: Ketahui Kondisi Kesehatan Mata Anda Dengan Pemeriksaan Tonometri
10. Gangguan Nutrisi
Beberapa studi menemukan bahwa kekurangan zat gizi tertentu, seperti magnesium, dapat menjadi penyebab mata kedutan. Untuk itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Makanan yang tinggi magnesium bisa diperoleh dari sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan sebagainya.