SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengoleskan tabir surya. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketahui bahaya SPF palsu di tabir surya bagi kesehatan kulit. Sebagaimana diketahui beberapa waktu belakangan ini media sosial dihebohkan dengan adanya tabir surya atau sunscreen  dengan SPF tak sesuai klaim pada kemasannya.

Kehebohan ini bermula dari unggahan akun TikTok @cicikoko_ atau Ericiko. Dalam video yang ia unggah Ericiko awalnya membuat konten untuk mengetes efektivitas beberapa sunscreen ia miliki di kulitnya ketika berjemur di bawah sinar matahari langsung. Namun ternyata sunscreen yang ia gunakan tak bekerja dengan maksimal sehingga membuat kulitnya gosong.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Ericiko pun beranggapan ada yang salah dengan sunscreen yang telah ia pakai.  Tiktoker dengan lebih dari 50.000 followers tersebut memutuskan untuk melakukan uji lab 33 sunscreen yang ia miliki. Dari hasil uji lab, ternyata terdapat beberapa merek yang memiliki SPF palsu yang tidak sesuai antara klaim di kemasan dengan hasil uji lab.

Bahkan ada beberapa sunscreen yang mengklaim diri mereka ber-SPF 50 namun hasilnya uji labnya di bawah dari 50 yakni ada yang 38, 18, 6, bahkan 2..
“Kita juga ga bisa menyalahkan BPOM atau lembaga tertentu yang berurusan dengan beberapa brand ini, karena pihak BPOM hanya menerima sampel dari brand tersebut dan bisa saja berbeda dengan produk yang dipasarkan ke masyarakat,” kata Ericiko dikutip Rabu (16/8/2023).

Berikut ini sejumlah bahaya SPF palsu atau tidak sesuai dikutip dari berbagai sumber pada Rabu (16/8/2023):

1. Dapat memicu perkembangan sel kanker

Salah satu resiko yang paling berbahaya ketika menggunakan sunscreen dengan SPF tak sesuai adalah dapat memicu perkembangan sel kanker. Jika sunscreen tidak memberikan perlindungan yang memadai, risiko terkena kanker kulit dapat meningkat.

Radiasi UV dapat merusak jaringan sel kulit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan mutasi genetik yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen yang efektif adalah langkah penting dalam pencegahan kanker kulit.

2. Menimbulkan luka bakar

Salah satu konsekuensi paling umum dari menggunakan sunscreen SPF rendah adalah kulit terbakar. Kulit kita dapat terbakar sinar matahari dalam kurun waktu 20 hingga 30 menit. Luka bakar yang akan diterima tergantung dengan seberapa kuat sengatan matahari. Sengatan matahari yang sangat parah bias saja menyebabkan kulit melepuh. Ingatlah bahwa sengatan matahari yang berulang dapat menyebabkan risiko kesehatan jangka panjang.

Ada beberapa tanda khusus jika kita mengalami sengatan matahari yaitu kulit merah, hipersensitivitas terhadap sentuhan, dan ketidaknyamanan yang terus-menerus. Apa bila kamu memiliki alergi matahari, efek sengatan matahari pada kulit bisa menjadi lebih buruk.

3. Kulit menjadi kering dan kasar

Paparan sinar matahari yang berulang dapat menyebabkan kulit kita mengering, dan ketika sinar UV berinteraksi dengan sel-sel kulit, maka dapat memengaruhi penampilan dan pertumbuhan jaringan tubuh. Seiring waktu, kulit kita mungkin menjadi kurang elastis dan bahkan bisa saja terlihat seperti kertas tisu. Ketika kulit menjadi kering, hal itu dapat membuat kita terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

4. Perubahan warna kulit

Jika kamu tidak menggunakan SPF yang cukup maka hal ini dapat meningkatkan peluang terkena perubahan warna kulit. Paparan sinar matahari yang berulang dapat menyebabkan kerusakan kulit berupa bintik hitam, terkadang disebut sebagai bintik penuaan. Ini karena meningkatkan produksi melanin.
Terkadang, hal ini menyebabkan penyamakan pada area yang terpapar. Namun, di sisi lain, ada beberapa situasi di mana paparan sinar matahari yang terus-menerus dapat menyebabkan produksi melanin yang tidak merata dan kerusakan permanen, yang menciptakan bintik hitam yang sulit dihilangkan.

5. Bekas luka

Bukan hal yang aneh jika paparan sinar matahari berulang kali menyebabkan bekas luka menjadi lebih buruk dengan membuatnya lebih gelap dan lebih terlihat. Paparan matahari juga dapat memperparah masalah kulit yang melepuh dan mengelupas, yang dapat menjadi bekas luka jika tidak dirawat dengan baik.

Itu artinya bahwa jika kamu selama ini telah melakukan segala perawatan kulit yang dibutuhkan untuk membersihkan bekas jerawat maka itu akan sia-sia. Untuk mencegah dan mengurangi bekas luka, pastikan untuk memakai tabir surya dengan SPF yang memadai.

6. Penekanan sistem kekebalan tubuh

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan sinar UV berulang kali dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh kita. Radiasi UV A dapat menekan sistem kekebalan tubuh dengan menghambat presentasi antigen, meningkatkan produksi sitokin imunosupresif, dan menghasilkan sel pengatur yang merusak sistem kekebalan. Jika tubuh tak memiliki respons imun yang kuat, tubuh mungkin akan membiarkan dirinya rentan terhadap virus dan bakteri, sehingga meningkatkan peluang lebih banyak untuk terkena infeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya