Lifestyle
Senin, 27 November 2023 - 22:08 WIB

Ini Manfaat Olahraga 20 Menit setelah Tubuh Kurang Tidur

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengantuk di pagi hari. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Para peneliti dari University of Portsmouth melalui studi dalam jurnal Physiology and Behaviour menemukan bahwa manfaat olahraga ringan selama 20 menit dapat meningkatkan kekuatan otak, setelah semalaman kurang tidur. Bagi kamu yang mengalami gangguan tidur di malam hari, sebaiknya ikutin terus info sehat kali ini.

“Temuan ini secara signifikan menambah apa yang kita ketahui tentang hubungan antara olahraga dan pemicu stres serta membantu memperkuat pesan bahwa gerakan adalah obat bagi tubuh dan otak,” ujar peneliti Joe Costello seperti disiarkan Medical Daily dan dikutip Antara pada Senin (27/11/2023).

Advertisement

Untuk sampai pada temuan manfaat olahraga 20 menit bagi tubuh yang mengalami kurang tidur ini, peneliti melakukan dua percobaan yang masing-masing melibatkan 12 partisipan. Pada tes awal, peneliti mengevaluasi bagaimana kurang tidur sebagian memengaruhi kinerja kognitif seseorang. Selama uji coba peserta hanya diperbolehkan tidur selama lima jam setiap malam selama tiga hari.

Sementara itu, tes kedua menilai dampak kurang tidur total dan hipoksia. Peserta tak tidur semalaman dan ditempatkan di lingkungan hipoksia.

Setiap pagi, peserta dalam kedua uji coba tersebut diberi tujuh tugas untuk dilakukan saat istirahat dan saat bersepeda. Mereka juga diminta menilai tingkat kantuk dan suasana hati mereka sebelum menyelesaikan tugas.

Advertisement

Hasil kedua uji coba menunjukkan peningkatan kinerja kognitif setelah para peserta bersepeda selama 20 menit.  Para peneliti mengatakan mereka memilih aktivitas sedang karena olahraga yang lebih intens dapat menjadi pemicu stres dan membawa efek negatif.

Costello menuturkan bahwa olahraga meningkatkan kinerja kognitif, dengan meningkatkan aliran darah otak dan oksigenas.  Lalu, meskipun olahraga dilakukan di lingkungan dengan tingkat oksigen rendah, partisipan masih mampu melakukan tugas kognitif lebih baik dibandingkan saat istirahat dalam kondisi yang sama.

Studi juga memperlihatkan kinerja kognitif seseorang tidak sepenuhnya bergantung pada area prefrontal cortex (PFC) di otak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif