Lifestyle
Senin, 5 Desember 2022 - 12:35 WIB

Ini Perbedaan Nikotin dan TAR

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi larangan merokok. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Belum semua orang, termasuk perokok, memahami perbedaan antara nikotin dan TAR serta dampaknya bagi kesehatan. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Total aerosol residue (TAR) sebetulnya tercantum pada kemasan rokok, sama seperti nikotin. Namun bisa jadi tak banyak yang aware terhadap hal ini.

Advertisement

Sebelum mengetahui perbedaan nikotin dan TAR, simak terlebih dulu pengetian keduanya.  Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, mengatakan nikotin adalah senyawa kimia organik yang dikategorikan sebagai alkaloid dan ditemukan pada tanaman tertentu, seperti kentang, terong, tomat dan tembakau.

Baca Juga: Ini Penjelasan Vape Bikin Gigi Kuning

Advertisement

Baca Juga: Ini Penjelasan Vape Bikin Gigi Kuning

Sumber nikotin yang paling tinggi konsentrasinya terdapat pada tembakau dengan efek konsumsi berupa adiksi atau ketergantungan.

“Ketagihan nikotin berkaitan dengan mental, efeknya menyenangkan seperti tidak stres, lega, dan lebih fokus. Hal ini ada kaitannya dengan pelepasan hormon dopamin dalam tubuh,” tutur Shoim dikutip dari Antara pada Senin (5/12/2022).

Advertisement

Baca Juga: Berhubungan Intim Lebih Sering Bisa Tunda Menopause, Ini Faktanya

Jika dibandingkan dengan nikotin, kandungan TAR dalam rokok yang dibakar bersifat racun dan dapat mempengaruhi kinerja organ dalam tubuh, seperti paru-paru dan jantung.   Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR yang merupakan hasil dari pembakaran rokok, mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.

“Sebagai antisipasi, perokok aktif bisa mengurangi bahaya TAR dengan beralih ke produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik atau produk tembakau yang dipanaskan. Tidak ada proses pembakaran dan TAR pada produk tersebut karena hanya dipanaskan serta menghasilkan uap air [aerosol],” lanjut Shoim.

Advertisement

Baca Juga: Ini Dia Desa Antiasap Rokok di Kabupaten Semarang

Shoim melanjutkan menurut berbagai penelitian berbasis profil risiko, produk tembakau yang dipanaskan mampu meminimalisasi risiko kesehatan dibandingkan rokok berkat penerapan sistem pemanasan dalam penggunaannya. Produk ini memiliki profil risiko 90 persen lebih rendah daripada rokok.

Dengan fakta tersebut, produk ini merupakan salah satu opsi bagi perokok dewasa yang ingin mengurangi bahaya rokok bagi kesehatan.
“Risiko kesehatan yang ditimbulkan lebih rendah karena efek toksiknya bergantung pada kadar bahan kimia,” pungkas Shoim.

Advertisement

 

Advertisement
Kata Kunci : Merokok Nikotin Info Sehat
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif