SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona penyebab Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ada sejumlah  fakta terkait Covid-19 Kraken atau sub-varian XBB.1.5 yang perlu diwaspadai. Apa sajakah? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Pasalnya, sub-varian baru ini mulai menimbulkan kekhawatiran karena dapat menyebar dan menular lebih cepat dibanding subvarian lainnya. Meski, sub-varian ini belum ditemukan di Indonesia. Namun, varian yang kerap disebut Kraken ini diyakini sulit dihindari, terutama provinsi atau kota yang memiliki jalur penerbangan internasional.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Ditambah lagi, virus varian ini telah terdeteksi di puluhan negara di seluruh dunia. Maka, agar bisa mewaspadai bahaya dan mengetahui lebih jauh soal Covid-19 varian Kraken ini.

Berikut beberapa fakta virus Corona varian Kraken seperti dikutip dari Bisnis.com pada Kamis (19/1/2023):

1. Telah Menyebar di 38 Negara

Subvarian Kraken merupakan virus yang muncul dari dua versi Omicron sebelumnya, yakni BA.2.10.1 dan BA.2.75. Virus ini dikenal sebagai XBB.1.5 atau dalam istilah tidak resmi disebut Kraken, yang diambil dari nama monster laut dalam mitologi rakyat Skandinavia, di mana varian ini tengah menjadi perhatian global, sebab sejauh ini varian Kraken-lah yang paling menular dibanding virus linnya.

Melansir dari Al Jazeera, Rabu (18/1/2023), XBB.1.5 telah beredar di setidaknya 38 negara, termasuk Singapura, Perancis, Inggris, Kanada, Australia, Kuwait, Jerman, dan India. Virus ini juga diperkirakan berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 di Amerika Serikat.

2. Varian Kraken 5 Kali Lebih Menular

Fakta berikutnya bahwa Covid-19 varian XBB.1.5 ini lima kali lebih menular. Pada 4 Januari, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19  Maria Van Kerkhove mendeteksi bahwa XBB.1.5 ini menjadi subvarian yang paling mudah menular. Bahkan, beberapa ahli mengatakan bahwa varian ini bisa lima kali lebih menular daripada omicron sebelumnya.

“Alasannya adalah mutasi yang ada di dalam subvarian Omicron ini yang memungkinkan virus ini menempel pada sel dan bereplikasi dengan mudah,” jelasnya. Alhasil, hal tersebut memberi kemampuan pada varian itu untuk menembus sel dan membuatnya lebih mudah menular.

3. Gejala

Melansir dari Penn Live, beberapa gejalanya bisa jadi demam, pilek, sakit tenggorokan, batuk, bersin, hidung tersumbat, sakit kepala, suara serak hingga nyeri otot. Umumnya, dibutuhkan waktu lima hari untuk muncul gejala setelah terpapar virus. Kemudian, virus akan terdeteksi hingga satu minggu setelah timbulnya gejala.

4. Varian Kraken Bisa Bobol Antibodi Vaksin

Virus corona SARS-CoV-2 memang terus bermutasi sejak muncul tiga tahun lalu. Meski, para ilmuwan telah berjuang untuk menahan virus corona untuk terus bermutasi, tapi nyatanya adanya perubahan kode genetik yang menjadikan virus ini bermutasi dan bisa menghindari sistem kekebalan dan vaksin.

Menurut para ahli, mutasi yang dikenal sebagai F486p memberi Kraken punya keuntungan lebih besar daripada XBB yang memungkinkannya untuk menempel lebih baik pada reseptor ACE2 dalam sel, sebuah proses di mana COVID-19 menyebar pada manusia. Bisa dibilang, reseptor tersebut bagaikan pintu masuk virus untuk mencapai sel di hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

5. Tingkat Keparahan Penyakit

Fakta berikutnya sekali pun Covid-19 subvarian XBB.1.5 ini sangat menular, tapi tidak lebih parah dibandingkan pendahulunya. Saat ini, WHO mengatakan tidak ada bukti pasti bahwa Kraken akan menyebabkan penyakit yang lebih parah dari pendahulunya. Penilaian risiko internal yang diterbitkan oleh badan PBB pada 11 Januari mengindikasikan subvarian baru ini  tidak “membawa mutasi yang diketahui terkait dengan potensi perubahan tingkat keparahan”.

Meskipun varian tersebut memiliki tingkat penyebaran yang cepat, belum ada data yang menunjukkan bahwa XBB.1.5 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian Omicron lainnya. Namun, para peneliti menegaskan, Kraken memiliki kemampuan yang jauh lebih kuat dan super dalam menginfeksi orang yang terjangkit. Bahkan, bagi pasien yang sudah tertular berisiko tinggi mengalami long Covid-19, karena kemampuannya untuk berada di sel tubuh manusia jauh lebih kuat dan lebih lama.

6. Vaksin Masih Bisa Berikan Perlindungan

Studi laboratorium awal menunjukkan bahwa vaksin bivalen dapat menginduksi antibodi untuk menetralkan XBB.1.5, meskipun peningkatannya relatif tidak signifikan. Suntikan penguat bivalen dirancang untuk BA.5, dan antibodi yang diinduksi dari vaksinasi akan paling mampu menargetkan varian tersebut.

“Penguat bivalen memang meningkatkan respons kekebalan terhadap XBB.1.5, tetapi jauh lebih lemah dibandingkan varian lainnya,” kata Boonyaratanakornkit, spesialis penyakit menular di Fred Hutch Cancer Center dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Washington.

Melansir dari laman resmi United States Food and Drug Administration (FDA), vaksin bivalen adalah vaksin yang lebih melindungi seseorang dari Covid-19 secara luas. Ini karena vaksin bivalen mencakup komponen virus Covid-19 varian paling awal dan virus Covid-19 varian Omicron.

7. Diprediksi Meningkatkan Jumlah Rawat Inap

Menurut CDC, AS melihat hampir setengah juta kasus Covid-19 per pekan. Selama liburan, rawat inap Covid-19 mencapai titik tertinggi dalam 11 bulan. Ada 20.000 lebih rawat inap setiap hari sejak Thanksgiving. Peningkatan rawat inap kemungkinan diperburuk oleh peningkatan perjalanan dan pertemuan dalam ruangan. Boonyaratanakornkit mengatakan dia mengantisipasi XBB.1.5 akan segera menjadi varian dominan di AS, dan dirinya merasa varian Kraken ini bisa mendorong lebih banyak rawat inap.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Fakta-Fakta Virus Corona Varian Kraken, Diduga Paling Menular 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya