SOLOPOS.COM - Warga Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen tengan membuat intip berukuran mini berdiameter 12 sentimeter dengan varian rasa pedas, manis dan asin , Selasa (30/7/2013). (Fajar Tulus Widiantoro/JIBI/Solopos)

Warga Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen tengan membuat intip berukuran mini berdiameter 12 sentimeter dengan varian rasa pedas, manis dan asin , Selasa (30/7/2013).  (Fajar Tulus Widiantoro/JIBI/Solopos)

Warga Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen tengan membuat intip berukuran mini berdiameter 12 sentimeter dengan varian rasa pedas, manis dan asin , Selasa (30/7/2013). (Fajar Tulus Widiantoro/JIBI/Solopos)

Makanan kerak nasi atau lebih dikenal dengan intip biasanya ditemukan dalam ukuran besar. Namun Mujiati dan dua perempuan warga asal Dukuh Kedungdowo RT 03, Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen membuat intip berukuran mini berdiameter 12 sentimeter. Varian rasa intip mini ini pun beragam yakni pedas, manis, dan asin.

Promosi Peduli Sesama, BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Mujiati saat ditemui Solopos.com, Selasa (30/7/2013), sedang menata penggorengan teflon [anti lengket] berukuran mini. Perempuan lainnya menyiapkan nasi hasil olahan yang sudah dibumbui dengan garam dan bawang putih. Kemudian secetong nasi dituangkan ke wajan teflon tersebut dan dipadatkannya secara merata.

“Banyak yang bilang kalau intip kami lebih gurih dan renyah dibandingkan dengan intip yang sudah ada dari zaman dulu. Nasi sebagai bahan baku pembuatan intip mini lebih bagus sehingga mempengaruhi rasa intip,” ungkapnya.

Menurutnya, intip dibuat dengan ukuran yang mini agar harganya terjangkau masyarakat. Intip mini hasil produksinya hanya dijual seharga Rp1.250 per intip. Namun, saat harga jual dipasaran mencapai Rp2.000 per intipnya.

Ia mengatakan sudah dua tahun menjalankan usaha intip mini tersebut. Selama itu permintaan intip mini dipasaran semakin meningkat. Saat ini, intip mininya sudah dikirim ke berbagai kota seperti Semarang, Jakarta dan bahkan ke Sumatra. Ia dan temannya merasa optimistis bila kelompok usahanya tersebut semakin berkembang.

Setiap harinya, mereka menghabiskan lima kilogram beras untuk sebagai bahan bakunya. Lima kilogram beras tersebut mampu menghasilkan 100 intip mini.

Sementara terkait cara membuat intip mini, wajan teflon yang sudah diisi dengan nasi berbumbu ditutup dan diletakkan diatas seng bergelombang. Kemudian seng tersebut diletakkan di atas api. Seng tersebut akan menghasilkan panas yang merata. Setelah nasi dalam wajan mengering, kerak nasi kemudian dijemur dibawah terik matahari hingga kering. Untuk selanjutnya kerak nasi di goreng dan dibumbui kembali dengan berbagai rasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya