Lifestyle
Rabu, 6 Juli 2011 - 16:52 WIB

Jalan-jalan ke sentra pisang Juwangi, Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PASAR PISANG -- Suasana di salah satu sudut pasar pisang Juwangi, Boyolali, saat hari pasar. Pisang dari wilayah ini dipasarkan ke berbagai daerah, bahkan mencapai Bali. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Berbicara tentang Juwangi, Boyolali, kebanyakan orang yang mengetahui tempat itu biasanya akan membayangkan daerah tandus yang selalu mengalami krisis air bersih. Namun, ternyata wilayah Kecamatan Juwangi menyimpan potensi yang sangat besar, salah satunya pisang. Tanaman buah itu ternyata tumbuh subur di wilayah Boyolali paling utara tersebut.

PASAR PISANG -- Suasana di salah satu sudut pasar pisang Juwangi, Boyolali, saat hari pasar. Pisang dari wilayah ini dipasarkan ke berbagai daerah, bahkan mencapai Bali. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Advertisement
Bahkan, Juwangi juga memiliki pasar yang khusus menjual pisang tersebut. Pasar pisang itu tidak tiap hari beroperasi, namun hanya pada hari pasaran tertentu, yakni Wage dan Legi. Di saat hari pasar itu pun masa operasinya hanya pada pagi hingga menjelang siang saja. Berbagai jenis pisang dijual di pasar tersebut. Ada pisang raja, pisang raja nangka, ambon maupun kepok dan pisang mas. Para pembelinyapun tak hanya warga sekitar, tetapi juga merambah pedagang dari berbagai daerah di luar Boyolali.

Kepala UPT Pasar Juwangi, Prapto Jeki menuturkan saat pasaran, ada hampir 800 pedagang memenuhi pasar yang berdekatan dengan pasar hewan tersebut. Akibatnya, pedagang tak tertampung dan memenuhi badan jalan raya Juwangi-Godong, Grobogan. “Mereka (pedagang-red) itu sebagian besar merupakan penduduk asli Juwangi. Tetapi para bakul ada dari luar Juwangi dan luar Boyolali,” ujarnya kepada Espos pekan lalu.

Ditambahkannya, pemasaran pisang asal Juwangi itu tak hanya di Boyolali, tetapi hingga Jogja dan bahkan Bali. Hal itu dikarenakan kualitas pisang yang dihasilkan sangat bagus. Kemungkinan karena kondisi tanahnya yang memengaruhi kualitas pisang itu sendiri,” jelas dia.

Advertisement

Sementara, salah seorang pedagang, Marni mengatakan pisang-pisang yang dijual itu biasanya masih dalam kondisi kulit buah masih hijau. Namun, dalam beberapa hari, pisang sudah matang dan siap disantap. “Harganya fluktuatif mengikuti harga pasar. Tetapi pisang raja masih menjadi favorit pembeli,” jelas dia. Dirinya biasanya menyetor barang dagangannya tersebut ke pedagang besar pengumpul sebelum dijual ke sejumlah daerah.

Ahmad Mufid Aryono

Peta jalan menuju Juwangi, Boyolali dari Kota Solo

Lihat Peta Lebih Besar

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif