SOLOPOS.COM - Pendiri dan Pengurus Jamuniro Kecamatan Grogol, Sukoharjo (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)

Pendiri dan Pengurus Jamuniro Kecamatan Grogol, Sukoharjo (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)

Ratusan orang anggota Jamaah Muji dan Niru Rasul (Jamuniro) Kecamatan Grogol, Sukoharjo, mengikuti pengajian di Ngenden, Banaran, Grogol, Sukoharjo, Kamis (28/6/2012) malam.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Jarum jam menunjukkan pukul 22.30 WIB. Grup hadrah Jamuniro menyanyikan lagu Padang Bulan. Tak lama kemudian, beberapa anggota Jamuniro yang lain bergotong royong menyuguhkan makanan dan minuman. Jemaah menikmati nasi soto dan segelas air teh hangat. Selesai menyanyi, anggota grup hadrah turut merasakan santapan itu.

Pendiri Jamuniro, KH Adib Zein, memberikan tausiah. Adib mengatakan pesan yang terkandung dalam lirik lagu Padang Bulan, yaitu tentang turu sore. Adib mengingatkan manusia jangan hanya tidur tapi harus ingat kepada Allah SWT. “Tiap ada kesempatan jangan lalai berzikir,” kata Adib.

Guru SMA Al Muayyad Solo itu menuturkan sebagian orangtua keliru dalam mendidik anak. Anak-anak tidak diajari beribadah, mendoakan orangtua, berkasih sayang, menghormati orangtua dan sebagainya.

“Orangtua yang demikian nanti getun [menyesal]. Getun  saat pulang ke rahmatullah. Anak cucu rebutan warisan, kedudukan, pangkat dan sebagainya,” ujar  Adib.

Dia berharap orangtua mendidik putra putri mereka beribadah. Melalui Jamuniro, Adib mengingatkan pentingnya eling lan waspada, aja nganti lena.

Menurut Ketua Jamuniro, Bambang Koko, Jamuniro didirikan pada 24 Januari 2012. Jamuniro didirikan sebagai tindak lanjut dari kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalam kegiatan Maulid itu, banyak masyarakat yang ingin mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah. Pembacaan Maulid Diba yang biasanya dilaksanakan selama 12 hari akhirnya bertambah menjadi 17 hari. Banyak orang yang berminat menjadi tuan rumah.

Menindaklanjuti keinginan jemaah yang senang dengan majelis itu akhirnya dibentuklah Jamuniro. “Jamuniro itu berisi memuji Rasul dan ingin meniru akhlak Rasul,” jelas Adib.

Jamuniro berasal dari kata jaa a muniiroo yang berarti datangnya Nabi Muhammad SAW yang memberikan cahaya. Jamuniro juga berarti jamumu dari penggalan kata-kata jamu dan nira. Jamuniro bisa menjadi jamu atau obat bagi jemaah untuk memperbaiki diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya