SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tua memarahi anak. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Terkadang anak-anak melakukan sesuatu yang tanpa sadar membuat orang tua marah dan berteriak pada anak.  Ketahui dampak jangka panjang dari perilaku tersebut di tips parenting kali ini.

Berteriak pada anak nyatanya terjadi pada banyak orang, dan perasaan frustasi ini sebagai orang tua adalah hal yang wajar. Namun melakukan hal ini jarang membuat situasi yang terjadi terpecahkan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Meski berteriak pada anak dapat membuat mereka menjadi tenang dalam beberapa saat, tapi ini tidak dapat memperbaiki perilaku mereka. Bahkan hal ini dapat memberikan dampak buruk dalam jangka panjang bagi anak-anak.

Seorang penulis dan pendidik orang tua, Laura Markham, Ph.D., mengatakan secara jelas yaitu “Tugas nomor satu Anda sebagai orang tua, setelah menjamin keselamatan anak-anak Anda adalah mengelola emosi Anda sendiri.”

Dikutip dari dikutip dari healthline.com pada Jumat (10/5/2024), kita semua mengetahui bahwa ketika seseorang berteriak pada kita ini membuat pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas, begitu pula yang terjadi pada anak-anak. Berteriak malah membuat mereka enggan mendengarkan dan mengendalikan mereka menjadi lebih sulit, karena setiap kali orang tua meninggikan suara maka penerimaan mereka menurun.

Penelitian terbaru menyoroti bahwa berteriak membuat anak menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Berteriak secara umum tak peduli bagaimana konteksnya merupakan ekspresi kemarahan. Ini menakuti anak dan membuat mereka merasa negatif pada dirinya sendiri.

Beberapa efek negatif secara psikologi dari berteriak pada anak seperti dikutip dari momjunction.com seperti:

1. Dapat membuat perilaku anak semakin memburuk

Anak selalu mencari cara untuk menjelajahi hal baru. Jadi, jika orang tua berteriak kepada mereka dan menghentikan mereka melakukan hal tertentu, maka ini akan membuat anak mengambil hal yang lebih berbahaya pada waktu selanjutnya, yang mana membuat orang tua berteriak lagi nantinya.
Berteriak pada anak juga dapat memicu agresi ketika mereka berusaha mempertahankan tindakannya, sehingga menyebabkan perilaku yang lebih buruk.

2. Menyebabkan perubahan pada otak

Efek negatif berteriak marah pada anak yaitu menyebabkan perubahan pada otak. Berteriak dapat menghasilkan berbagai emosi negatif. Pikiran negatif itu dapat membuat merusak keseimbangan kimia otak anak. Secara umum otak manusia lebih banyak memproses dan melekat pada pikiran negatif  daripada positif. Sering berteriak dapat menyebabkan perubahan signifikan pada perkembangan otak anak.

3. Menyebabkan depresi

Anak-anak yang sering diteriaki mengembangkan rasa rendah diri dan menderita kurangnya rasa percaya diri, yang dapat menyebabkan kemampuan buruk.
Mereka percaya bahwa diri mereka tidak mampu dalam melakukan berbagai aktivitas dan mengembangkan citra diri yang buruk. Akibatnya, mereka lebih mungkin memiliki harga diri rendah dan menderita depresi hingga dewasa.

4. Memengaruhi kesehatan anak

Teriakan penuh amarah menyebabkan stres pada anak-anak dan berdampak pada kesehatan fisik mereka. Dalam beberapa kasus, teriakan bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Beberapa anak mungkin mengalami arthritis, masalah punggung dan leher, sakit kepala parah, dll. Gejala-gejala ini bisa berlanjut hingga dewasa, membuat hidup mereka menjadi sulit.

5. Menyebabkan trauma

Sering berteriak juga dapat merusak ikatan orang tua dan anak, membangkitkan rasa tidak aman yang berlanjut hingga dewasa dan menghambat pembentukan hubungan yang sehat.

Orang dewasa dengan riwayat masa kecil yang penuh konflik mungkin merasa sulit untuk menjalin hubungan yang memuaskan. Hal ini dapat menyebabkan pola berulang memasuki hubungan yang tidak sehat, karena pola lampau yang terganggu terus memengaruhi kemampuan mereka untuk membentuk dan mempertahankan ikatan emosional yang bermakna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya