SOLOPOS.COM - Ilustrasi memanggang daging. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ketahui metode memasak yang benar agar daging kurban yang telah dibagikan dan akan diolah memberikan manfaat nutrisi yang sehat. Pasalnya proses memasak daging juga dapat mempengaruhi kualitas dan sehat tidaknya daging.  Simak ulasannya di tips memasak sehat ini.

Memasak daging dengan benar dapat membunuh bakteri yang terdapat di daging dan menghindarkan dari keracunan makanan. Hari Raya Iduladha sudah di depan mata, maka dari itu ketahuilah cara yang tepat untuk mengolah daging kurban agar baik untuk dikonsumsi.

Promosi BRI Taipei Berikan Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara

Dilansir dari healthline.com pada Jumat (14/6/2024) bahwa memilih metode memasak yang benar dapat membantu meminimalkan hilangnya nutrisi dan pembentukan jumlah zat berbahaya sehingga manfaat kesehatan dari konsumsi daging bisa dimaksimalkan. Sebaliknya metode lain juga bisa membahayakan daging yang dimasak, seperti hilangnya antioksidan dan membentuk komponen berbahaya di daging.

Untuk mengetahui metode memasak daging kurban paling sehat, ketahui sejumlah cara memasak dan efek negatifnya  berikut ini:

1. Roasting dan baking

Memanggang atau roasting dan memanaskan atau baking mirip dengan susunan teknik memasak panas kering. Suhu untuk memanggang dan memanaskan berkisar antara 149 derajat Celcius–218 derajat Celcius dan waktu memasak dapat bervariasi dari 30 menit hingga satu jam atau lebih, tergantung pada jenis dan potongan daging.

Secara umum, memanggang dan memanaskan adalah cara memasak sehat yang kehilangan vitamin C paling sedikit.
Namun, selama waktu memasak yang lama dengan suhu tinggi, hingga 40% vitamin B mungkin hilang dalam cairan yang menetes dari daging. Mengumpulkan cairan ini dan menyajikannya bersama daging dapat membantu meminimalkan hilangnya nutrisi.

2. Membakar dan broiling

Metode memasak daging kurban berikutnya yaitu dengan membakar. Membakar melibatkan memasak dengan sumber panas tepat di bawah makanan, seperti pemanggang terbuka atau barbekyu. Suhu pemanggangan biasanya berkisar antara 190 derajat Celcius–232 derajat Celcius.

Saat proses broiling  sumber panas berasal dari atas, seperti ayam pedaging di oven. Ini terjadi pada suhu yang sangat tinggi, biasanya 260 derajat Celcius–288 derajat Celcius.  Membakar sangatlah populer karena ia memberikan rasa nikmat pada daging. Namun sayangnya metode ini sering menyebabkan produksi zat yang berpotensi berbahaya.

Saat daging dipanggang dengan suhu tinggi, lemaknya meleleh dan menetes ke atas panggangan atau permukaan memasak. Hal ini menciptakan senyawa beracun yang disebut hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang dapat naik dan meresap ke dalam daging. Namun, penelitian menemukan bahwa menghilangkan tetesan dapat mengurangi pembentukan PAH hingga 89%.

Kekhawatiran lain dalam memanggang dan memanggang adalah bahwa keduanya mendorong pembentukan senyawa yang dikenal sebagai advanced glycation end products (AGEs). AGEs telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penuaan kulit. Maka dari itu menjaga waktu masak secara pendek dan mengangkat daging dari suhu tinggi sebelum ia gosong

3. Merebus dan menyetup daging

Metode memasak daging kurban ini umumnya memakan waktu lebih lama daripada metode lain dan suhu lebih rendah.
Para peneliti menemukan bahwa memasak dengan panas lembab dan suhu rendah dapat meminimalkan pembentukan AGEs. Di sisi lain, waktu memasak yang lama dapat menyebabkan hilangnya vitamin B, nutrisi yang biasanya banyak terdapat pada daging dan unggas.

Hingga 60% tiamin, niasin, dan vitamin B lainnya mungkin hilang dari daging saat cairannya habis. Untungnya, mengonsumsi cairan pada daging sebagai bagian dari rebusan atau sup dapat mengurangi kehilangan vitamin ini secara signifikan

4. Menggoreng dan menumis daging

Menggoreng dan menumis keduanya mengacu pada memasak daging dengan lemak dalam wajan, atau panci.  Selama menumis, makanan terus dibalik atau diaduk dengan spatula saat dimasak, sedangkan menggoreng umumnya tidak melibatkan gerakan konstan seperti ini.

Meskipun metode ini menggunakan api besar, waktu memasaknya sangat singkat sehingga membantu menjaga kelembutan daging dengan rasa yang enak.  Teknik memasak ini juga meningkatkan bertahannya nutrisi dan lebih sedikit kemungkinan menyebabkan kolesterol dalam daging berlemak teroksidasi dibandingkan metode lainnya.

5. Deep frying

Deep frying mengacu pada merendam makanan sepenuhnya dalam lemak selama memasak. Daging dan unggas kadang-kadang, meski tidak selalu, dilapisi tepung roti atau dilapisi adonan sebelum digoreng.  Manfaat daging yang digoreng termasuk meningkatkan rasa, tekstur renyah, dan menahan vitamin dan mineral yang sangat baik. Namun cara memasak ini juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.

Menggoreng telah terbukti menghasilkan tingkat produk sampingan beracun yang lebih tinggi seperti AGEs, aldehida, dan HA dibandingkan kebanyakan metode memasak lainnya.

6. Memasak dengan presto

Manfaat utama pengukusan menggunakan presto adalah secara signifikan menurunkan waktu yang digunakan untuk memasak daging atau unggas. Selain itu, memasak dengan presto menghasilkan lebih sedikit oksidasi kolesterol dibanding metode memasak lain, memberikan rasa dan kelembutan pada daging, serta meminimalkan hilangnya vitamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya