SOLOPOS.COM - Joko Paloma Santosa. (Istimewa)
Solopos.com, SOLO -- Apa jadinya jika pikiran, tindakan, dan hidup kita semua tergantung atau ditentukan oleh orang lain? Artinya hidup kita tidak mandiri. Tidak mandiri berarti tidak memiliki daya untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk menggapai tujuan hidupnya.
Bagaimana agar kita bisa hidup mandiri? Menurut Direktur Utama PT Paloma Citra International, Joko "Paloma" Santosa, pendidikan memegang peran penting dalam membentuk kemandirian.
"Kemandirian berpikir didapat dengan proses pendidikan dan pembelajaran," ungkap putra asli Sukoharjo itu, baru-baru ini.
Joko Paloma menambahkan pemerintah yang ingin masyarakatnya hidup mandiri harus memfasilitasi dengan memberikan akses pendidikan yang layak dan setara untuk semua.
"Tak hanya itu. Untuk mendorong kemandirian berpikir dan bertindak, perlu ditingkatkan pendidikan yang berorientasi pada akhlak spiritual, mengembangkan intelektual dan juga kreativitas," urai Joko Paloma.
Pria yang juga bakal calon Bupati Sukoharjo itu menyarankan akses informasi juga dibuka seluas-luasnya hingga ke pelosok desa. Misalnya dengan membentuk Desa Cerdas di tiap desa.
"Desa Cerdas yakni desa yang melek Internet, tidak tertinggal informasi dan masyarakat bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk meningkatkan derajat hidupnya," terang Joko Paloma Santosa.
Selain kemandirian berpikir, tambah dia, masyarakat juga harus mandiri secara ekonomi. Artinya bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain.
Lebih lanjut, Joko Paloma Santosa menjelaskan salah satu cara untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dari segi ekonomi adalah dengan menggencarkan pelatihan-pelatihan kerja dan pengembangan UMKM yang selaras dengan kemajuan zaman.
Adanya bekal keterampilan melalui pelatihan ini, terang Joko Paloma, akan membuat masyarakat yang semula belum mandiri menjadi memiliki kemampuan dan ujungnya mereka berani untuk berkarya sesuai passion masing-masing.
"Salam mandiri, sejahtera, dan bahagia," ujar Joko Paloma Santosa.