Lifestyle
Sabtu, 25 Maret 2023 - 08:46 WIB

Jumlah Rakaat Salat Tarawih 11 atau 23? Ini Pandangan NU

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para jamaah mengikuti Ibadah Salat Tarawih perdana di Masjid Al Wustho, Rabu (22/3/2023). (So8lopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO – Jumlah rakaat salat tarawih dengan witir yang banyak dilakukan umat Islam di Indonesia adalah 11 atau 23. Adanya dua perbedaan tersebut, banyak yang bertanya tentang mana yang lebih afdal 11 atau 23 rakaat?

Tarawih merupakan salat sunah yang dilakukan pada malam hari di bulan Ramadan. Salat tarawih bisa dilakukan secara berjemaah maupun sendirian. Meski hanya sunah, salat tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar.

Advertisement

Selain itu, Rasulullah SAW juga menginginkan agar umat muslim mendapatkan pahala luar biasa ketika melakukan salat tarawih. “Barang siapa melakukan salat (Tarawih) pada Ramadan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’aalaa) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Karena keutamaannya itu, banyak umat muslim beramai-ramai melaksanakan salat tarawih dengan witir, baik 11 atau 23 rakaat. Melansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), banyak ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat saat salat tarawih.

Meski banyak yang berbeda pendapat, NU berpendapat tak ada masalah jika ada yang melakukan salat tarawih dan witir 11 atau 23 rakaat. Rasulullah tidak membatasi jumlah rakaat salat tarawih. Akan tetapi, NU menilai salat tarawih dan witir 23 rakaat lebih afdal dilakukan oleh umat muslim.

Advertisement

Imam al-Bujairimi dalam Hasyirah ‘Ala al-Khatib, menyebut memang Rasulullah dan para sahabat melakukan salat tarawih dan witir delapan rakaat. Akan tetapi, setelah itu, Rasulullah dan sahabat menyempurnakannnya sampai 20 rakaat di rumah masing-masing.

“Jika engkau mengatakan: “Ulama’ telah ijma’ bahwa Tarawih adalah 20 rakaat, namun tuntunan Rasulullah SAW bahwa Tarawih 8 rakaat”. Maka saya menjawab: “Memang mereka melakukan di masjid hanya 8 rakaat, akan tetapi mereka menyempurnakan sampai 20 rakaat di rumah masing-masing dengan dalil sesungguhnya para Sahabat ketika pulang ke rumah mereka terdengar suara dengungan seperti dengungan lebah. Sesungguhnya Rasulullah hanya melakukan 8 rakaat dalam shalatnya dan tidak melakukan 20 rakaat bersama mereka, tidak lain hanya untuk meringankan beban mereka.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif