SOLOPOS.COM - Novita Tjahyaningsih (Espos/Lutfiyah)

Novita Tjahyaningsih (Espos/Lutfiyah)

Walaupun tidak semua perokok bisa terserang penyakit kanker paru-paru, hingga kini, rokok dianggap paling banyak memicu serangan penyakit kanker mematikan tersebut. Apalagi bagi Anda yang kini memasuki usia 40 tahun sebab orang yang dalam masa-masa tersebut termasuk golongan berisiko tinggi terkena kanker paru.
Ketua Komite Medik Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Solo, dr Riana Sari SpP, menjelaskan untuk saat ini golongan berisiko tinggi
kanker paru adalah laki-laki yang berumur 40 tahun lebih. Apalagi bagi mereka yang selama ini memiliki kebiasaan merokok maupun sering terpapar zat berbahaya atau karsinogen baik di tempat kerja maupun di luar.
Begitu juga pada perempuan yang berusia 40 tahun lebih juga berisiko terkena kanker paru. Selain perokok aktif, perokok pasif juga rentan terhadap penyakit tersebut.
“Kalau ada riwayat keluarga yang pernah terserang kanker paru kemungkinan juga bisa terkena. Di Solo angka keganasan penyakit tersebut semakin mengkhawatirkan, dalam pekan ini kami mencurigai ada dua pasien yang terkena kanker paru tapi itu masih kecurigaan,” ujarnya kepada Espos, Selasa (8/6).
Apa saja gejala penyakit tersebut? Menurut Riana dan dr Novita Tjahyaningsih SpP dari RS Kasih Ibu Solo, gejala kanker paru yang sering muncul di antaranya batuk dengan atau tanpa dahak, batuk darah, sesak napas hingga sakit dada. Selain itu, gejala lain juga bisa dilihat dari adanya benjolan di pangkal leher atau muka sembab disertai keluhan  yang tidak khas seperti berat badan berkurang drastis dan nafsu maka hilang.
“Memang tidak semua perokok bisa terkena penyakit tersebut tapi risiko terserang 10 kali lipat, begitu juga dengan perokok pasif. Saat ini orang yang berusia 40 tahun lebih baik melakukan kewaspadaan dini kanker paru dengan mengecek kesehatan,” ujar Novita.
Riana mengatakan orang yang terkena kanker angka harapan hidupnya tipis. Apalagi, jika sudah dalam stadium lanjut mulai III B ke atas.
Menurutnya, dari kasus kanker paru khususnya stadium lanjut, harapan hidupnya hanya satu tahun.
“15-35% Penderita kanker bisa bertahan hingga satu tahun, ada yang bisa bertahan hingga dua tahun namun angkanya sedikit hanya 2% dari jumlah penderita,” ujar Riana.
Menurut Novita, di Amerika dan Eropa keganasan kanker paru paling sering ditemui pada laki-laki daripada perempuan. Data epidemiologi di AS pada 1990 misalnya, jumlah penderita kanker 102.000
laki-laki dan 55.000 perempuan.
“Tingkat kematian kanker paru tinggi. Pada 1978 di RSU dr Soetomo Surabaya misalnya berada dalam urutan kelima,” ujarnya.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya