SOLOPOS.COM - Sejumlah kerbau bule keturunan Kiai Slamet menjadi cucuk lampah saat Kirab Malam 1 Sura yang digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo, Kamis (15/11/2012) dini hari. (Foto: JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SOLO-Malam 1 Suro adalah awal bulan pertama Tahun Baru Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam Islam, lalu kapan tepatnya tanggal tersebut pada 2023 ini? Sebagaimana diketahui malam tersebut merupakan momen sakral untuk melakukan amalan-amalan baik.

Kalender Jawa kali pertama diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645) yang mengacu penanggalan Hijriah (Islam). Satu Suro yang sangat lekat dengan budaya Jawa. Berikut beberapa tradisi di Jawa Tengah yang berlangsung setiap 1 Suro atau bertepatan dengan 1 Muharram.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan informasi ini disadur dari Jawa Tengah Calendar of Events 2023 yang disusun Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah, ada sejumlah ritual yang diadakan untuk menyambut bulan istimewa ini. Mulai dari kirab kerbau bule, kirab pusaka, dan sebagainya.

Lalu kapan malam 1 Suro 2023 tersebut? Berdasarkan penanggalan diketahui malam 1 Suro 2023 jatuh pada 18 Juli malam. Hal ini lantaran 1 Suro jatuh pada 19 Juli 2023.

Di Kota Solo, ada sejumlah ritual budaya pada malam 1 Suro ini yaitu kirab kerbau bule di Keraton Kasunanan Surakarta. Selain kirab kerbau bule dari Keraton Solo, ada pula kirab pusaka di Pura Mangkunegaran Solo. Kedua ritual budaya tersebut diadakan pada Selasa (18/7/2023) malam.

Banyak cara dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk merayakan Malam 1 Muharram atau 1 Suro. Salah satu nya tradisi memberikan bubur kepada masyarakat setempat yang dinamakan bubur suro oleh masyarakat Jawa yang dilakukan sudah secara turun-temurun.

Pada awalnya bubur ini dihadirkan untuk memperingati hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro yang bertepatan dengan 1 Muharam. Kalender Jawa yang diterbitkan Sultan Agung kala itu mengacu pada kalender Hijriah.  Menurut pemerhati budaya Jawa, Arie Novan, seperti sajian yang dihidangkan saat upacara adat Jawa lainnya, bubur Suro merupakan lambang rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkah dan rezeki yang diperoleh.

“Konon ini kan sudah ada sejak Sultan Agung bertahta di Jawa, terlepas dari apapun itu tentu bubur Suro ini merupakan refleksi dari masyarakat Jawa atas berkah dan reziki yang di berikan Allah SWT kepada mereka,” ujarnya dikutip dari indonesia.go.id pada Rabu (12/7/2023).

Setelah tahu kapan malam 1 Suro 2023, ketahui pula bubur Suro terbuat dari beras yang dimasak dengan aneka bumbu dan rempah tradisional seperti santan, serai, dan daun salam sehingga rasanya lebih gurih dibandingkan bubur biasanya. Biasanya sajian bubur Suro memiliki tampilan dan lauk yang berbeda-beda tergantung daerahnya.

Namun sebagian besar memiliki karakteristik yang sama, yakni disajikan bersama kuah santan kuning, tahu, orek tempe atau teri, telur, dan kacang-kacangan. Menariknya, harus ada tujuh jenis kacang yang ada dalam sepiring bubur Suro. Selain tujuh jenis kacang, tak lupa suwiran jeruk Bali dan buah delima ditaburkan di atas sajian bubur untuk menambah rasa asam yang unik.

Seperti tujuh jenis kacang yang terdiri dari kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang mede, dan beberapa kacang lainnya, yang melambangkan tujuh hari dalam satu minggu. Menyantap bubur Suro bertabur tujuh jenis kacang merupakan doa agar selalu diberi berkah dan kelancaran dalam hidup setiap harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya