SOLOPOS.COM - Ilustrasi berbuka puasa. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Puasa sunah di bulan Syawal umum dilakukan umat Islam setelah merayakan Hari Raya Idulfitri. Hal ini lantaran ada dalil yang menyebutkan bahwa pahala puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan puasa setahun.

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama atau NU online, Rabu (10/4/2024) puasa Syawal idealnya dilakukan setelah Hari Raya Idulfitri hari pertama, yakni tanggal 2-7 Syawal. Tetapi, bagi yang berpuasa di tanggal tersebut dan tak berurutan, tetap mendapatkan keutamaan dari puasa Syawal.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sama seperti puasa lainnya, puasa Syawal juga terdapat niatnya. Tetapi, waktu membacanya tak harus di malam hari atau sebelum terbit Matahari sebagaimana puasa Ramadan.

Umat muslim yang tak berniat di malam hari, bisa membacanya mendadak saat pagi atau siang hari. Dengan catatan, yang bersangkutan belum makan, minum, atau pun hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Berikut ini niat puasa Syawal yang dibaca saat malam hari.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.

Sementara itu, bagi umat muslim yang baru ingin berpuasa Syawal di pagi atau siang hari, Anda bisa melafalkan niatnya di bawah ini.

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah Ta’ala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya