SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin flu. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Selama ini masyarakat mengandalkan suntikan flu tahunan untuk tetap terlindung dari virus, tetapi banyak hal dapat berubah setelah para ilmuwan menguji coba vaksin flu jenis baru. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Pekan lalu, National Institutes of Health (NIH) mengumumkan uji klinis vaksin influenza universal eksperimental yang dikembangkan oleh para peneliti dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Vaccine Research Center (VRC).

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Fasilitas tersebut sudah mulai mendaftarkan sukarelawan untuk uji coba Fase 1 di Universitas Duke di Durham, Carolina Utara. Demikian seperti dilaporkan Medical Daily, dikutip pada Rabu (24/5/2023).

Menurut NIH, uji coba akan membutuhkan hingga 50 orang sehat berusia 18 hingga 49 tahun yang secara acak ditugaskan ke dalam kelompok yang berbeda, masing-masing menerima dosis spesifik dari vaksin eksperimental. Data dari peserta kemudian akan dievaluasi untuk menentukan dosis vaksin yang optimal.

Vaksin baru ini jauh dari suntikan flu biasa yang dirilis setiap tahun pada musim gugur. Ini dirancang untuk melindungi penerima dari berbagai macam strain, memastikan kekebalan jangka panjang yang lebih baik dan lebih tahan lama dari flu.

“Vaksin influenza universal akan menjadi pencapaian kesehatan masyarakat yang besar dan dapat menghilangkan kebutuhan untuk pengembangan vaksin influenza musiman tahunan, serta kebutuhan pasien untuk mendapatkan suntikan flu setiap tahun,” kata Penjabat Direktur NIAID, Hugh Auchincloss, M.D, dikutip dari Antara pada Rabu (24/5/2023).

“Selain itu, beberapa jenis virus influenza memiliki potensi pandemi yang signifikan. Vaksin flu universal dapat berfungsi sebagai garis pertahanan penting terhadap penyebaran pandemi flu di masa depan,” tambah dia.

Sebagai perbandingan, suntikan flu tahunan menargetkan empat jenis yang dipilih untuk mengantisipasi musim flu berikutnya. Sedangkan vaksin eksperimental ini mampu menargetkan lebih banyak strain karena menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan yang digunakan dalam pembuatan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna, menurut Cleveland.com.

Sementara suntikan flu tahunan dibuat dengan menggunakan telur ayam yang disuntikkan dengan berbagai jenis virus. Prosesnya melibatkan pemilihan bagian dari virus yang sangat bervariasi antara strain dan perubahan dari tahun ke tahun.

Kini vaksin baru berfokus pada sebagian dari virus yang umum di semua jenis, yang menjelaskan mengapa ini dianggap sebagai suntikan “universal”.

Vaksin baru untuk flu serupa yang dikembangkan oleh para peneliti di VRC sudah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis awal. Jika uji klinis baru berhasil, para ilmuwan dapat bergerak lebih dekat ke tujuan mereka untuk memproduksi vaksin flu yang lebih efektif yang tidak perlu diperbarui setiap tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya