Solopos.com, SOLO — Tukang tukang sayur di kompleks Perumahan Ngringo, Jaten, Karanganyar, Kamis (1/9/2022), mendadak berbicara dengan kosa kata yang aneh kepada pelanggan. Warga asli Karanganyar dari lereng Gunung Lawu itu mengaku baru saja healing ke mal bersama keluarganya menikmati segelas es teh dengan bobba untuk merasakan vibes bocah milenial. Obrolan pagi itu terasa cukup menggelitik karena si tukang sayur memakai gaya bahasa campur aduk alias keminggris.
Mencampuradukkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari memang jamak ditemui. Sebagian penuturnya merasa lebih keren dengan mencampurkan aneka bahasa dalam percakapan. Namun, bagi sebagian orang lainnya hal ini terdengar lucu, menggelitik, bahkan norak. Di sisi lain, tebersit pikiran bagaimana nasib Bahasa Indonesia di masa depan jika para penuturnya saat ini lebih banyak yang merasa keren dengan gaya kebarat-baratan?
