Astrid Prihatini Wd / Newswire / Astrid Prihatini WD | SOLOPOS.com
Solopos.com, SOLO–Sebaiknya semua orang tua mengenali ciri-ciri predator seksual terhadap anak seperti guru olahraga SD di Wonogiri. Guru yang berstatus sebagai PNS di Wonogiri ini mencabuli anak di bawah umur yang merupakan muridnya sendiri yang berjenis kelamin laki-laki.
Predator seksual masih banyak berkeliaran di sekitar kita dan bisa jadi tengah mencari korban. Istilah ini biasa digunakan sebagai julukan bagi orang yang kerap memangsa dan berburu ‘korban’ untuk melayani hasrat seksualnya. Umumnya, mereka yang disebut predator seksual mengincar anak-anak.
Meskipun ciri-ciri predator seksual tidak ada yang khusus, namun sebaiknya Anda mulai mengajarkan kepada anak untuk lebih waspada. Selain memberikan pendidikan dan pemahaman seksual kepada anak, orang tua harus memperhatikan dan memastikan bahwa lingkungan anak aman dari pelaku kejahatan seksual.
Penelitian dari The Advocacy Center pada 2006 menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak perempuan dan 1 dari 5 anak laki-laki mengalami pelecehan seksual sebelum usianya menginjak 18 tahun. Kebanyakan anak-anak tersebut dilecehkan oleh orang yang mereka kenal baik, bahkan sangat dekat dengan keluarga dan pergaulan mereka.
Baca Juga: Psikolog Sebut Saipul Jamil Idap Efebofilia, Apa Bedanya dengan Pedofilia?
Dirangkum dari Journal of Interpersonal Violence dan Current Opinion of Psychiatry dan ditulis klikdokter.com, Selasa (7/9/2021), berikut adalah ciri-ciri predator seksual yang ada di sekitar Anda:
Predator seksual dapat bersikap terlalu ramah dan terkesan sangat akrab dengan Anda serta anak yang telah diincar.
Mereka tak akan kehabisan akal untuk menyanjung dan mengambil hati anak Anda. Saat anak mulai nyaman, mereka mulai melancarkan aksi yang sebenarnya.
Predator seksual akan mengikuti ke mana pun anak pergi, mengetahui jadwal kegiatannya, kemudian mengisolasinya di dalam ruangan (umumnya ruangan yang familiar bagi korban).
Mereka akan membangun keyakinan seolah si anak hanya membutuhkan dirinya untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka juga akan membuat sejumlah kegiatan menyenangkan yang hanya dapat mereka lakukan berdua dengan anak yang diincarnya.
Untuk menciptakan rasa percaya dan aman, predator seksual takkan segan untuk menyentuh anak di depan Anda. Itu dilakukannya untuk membuat Anda berpikir bahwa sentuhan-sentuhan tersebut bukanlah masalah dan membuat Anda yakin bahwa dia bukanlah orang yang berbahaya.
Baca Juga: Pria Guru Olahraga SD di Wonogiri Cabuli Murid Laki-Laki, Kejadiannya pada 2016-2018
4. Pintar Membangun Imej Positif
Terkadang predator seksual tipe manipulatif memulai perkenalannya dengan Anda dan anak seolah dia tak memiliki keinginan apa pun, apalagi untuk melakukan pelecehan seksual. Trik tersebut untuk membuat Anda tidak peka dan tidak merasa terancam dengan kehadirannya.
Predator seksual tipe penyerang merupakan predator seksual yang dapat menyerang siapa saja. Mereka menggunakan kekerasan untuk memaksa korbannya dan melakukan pelecehan seksual untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Predator seksual sering ditemukan memiliki gangguan kepribadian yang memicu dirinya tidak dapat mengendalikan diri, dikuasai oleh fantasi, atau dapat ditemukan memiliki masa lalu yang bermasalah.
Predator seksual dapat tampak baik dan ramah, tetapi sebenarnya sering ditemukan memiliki kepribadian menutup diri, tidak dapat terbuka dengan orang lain, dan merasa tidak diterima oleh lingkungannya.
Baca Juga: Bunda, Kenali Ciri-Ciri Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual
Sering kali predator seksual sulit untuk dikenali keberadaannya. Untuk itu, yang terpenting adalah membangun komunikasi dan relasi yang baik dengan anak dan tidak tabu terhadap pendidikan seksual usia dini.
Predator seksual cenderung memanfaatkan rasa ingin tahu anak terhadap hal-hal yang berhubungan dengan seks. Mereka akan menyematkan hal-hal berbau pornografi lewat candaan maupun game yang biasa mereka mainkan bersama.
Baca Juga: Mengenal Pedofilia Seperti Disangkakan Terhadap Saipul Jamil
Jika anak Anda mulai berbicara (tidak seperti biasanya) tentang seks dan hal-hal lain yang berhubungan, jangan abaikan perkembangan tersebut. Bisa jadi itu merupakan tanda bahwa anak telah ‘dipersiapkan’ sebagai mangsa.
Predator seksual tipe oportunis dapat melakukan serangan seksual. Mereka tidak memiliki perencanaan, namun memiliki kebutuhan tiba-tiba untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Motivasi ini dapat mendorong mereka untuk melakukan serangan tiba-tiba terhadap lingkungan sekelilingnya, ketika situasi memungkinkan.