Lifestyle
Kamis, 27 Oktober 2022 - 18:15 WIB

Kenali Ciri-Ciri Remaja dengan Kondisi Interseksual

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keragaman gender. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Pada 26 Oktober lalu setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kesadaran Interseks atau Intersex Awareness Day, kenali ciri-ciri remaja dengan kondisi interseksual. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai masalah hak asasi manusia yang dihadapi oleh orang interseks.

Nah, interseksual sendiri merupakan kondisi bagi seseorang yang memiliki perbedaan antara alat kelamin eksternal dan alat kelamin internal (testis dan ovarium). Perlu diketahui bahwa kondisi ini juga dikenal dengan istilah hermafroditisme atau kelamin ganda.

Advertisement

Demi meningkatkan kesadaran terkait kondisi ini, ada baiknya kamu mengetahui beberapa aspek penting lain mengenai interseksual. Salah satunya adalah ciri seseorang yang memiliki kondisi ini, khususnya saat mereka berusia remaja. Yuk, ketahui informasinya di sini!

Baca Juga: Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual Nyata tapi Kerap Diabaikan

Advertisement

Baca Juga: Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual Nyata tapi Kerap Diabaikan

Sebelum mengetahui apa saja ciri remaja dengan kondisi interseksual, ada baiknya untuk mengetahui penyebab dari kondisi ini. Dikutip dari halodoc.com pada Kamis (27/10/2022), interseksual dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

1. 46, XX intersex

Kategori ini menggambarkan seseorang yang memiliki kromosom seorang wanita, ovarium seorang wanita, tetapi alat kelamin eksternal yang tampak seperti laki-laki. Kondisi ini paling sering adalah akibat dari janin perempuan yang telah terpapar kelebihan hormon laki-laki sebelum lahir.

Advertisement

Baca Juga: Indeks Pembangunan Gender Kota Solo Tertinggi di Jateng tapi Belum Setara 

3. True gonadal intersex

Kondisi ini terjadi pada seseorang yang memiliki jaringan ovarium dan testis. Ini mungkin di gonad yang sama (sebuah ovotestis), atau orang tersebut mungkin memiliki satu ovarium dan satu testis. Orang tersebut mungkin memiliki kromosom XX, kromosom XY, atau keduanya. Alat kelamin luar mungkin tidak jelas atau mungkin tampak seperti perempuan atau laki-laki.

4. Interseks kompleks atau tidak ditentukan

Banyak konfigurasi kromosom selain 46, XX atau 46, XY yang sederhana dapat mengakibatkan gangguan perkembangan seks. Konfigurasi tersebut termasuk 45, XO (hanya satu kromosom X), dan 47, XXY, 47, XXX. Gangguan ini tidak mengakibatkan kondisi di mana ada perbedaan antara alat kelamin dalam dan luar.

Advertisement

Baca Juga: Viral Mahasiswa Unhas Pilih Gender Netral, Begini Komentar Warganet

Ciri Remaja dengan Kondisi Interseksual

Remaja dengan kondisi interseksual umumnya memiliki gejala yang khas ketika masa pubertas. Nah, beberapa orang interseks, yang memiliki sindrom insensitivitas androgen (AIS) dan Sindrom Turner, mengalami pubertas lebih lambat dari biasanya. Bahkan, mereka juga mungkin tidak akan mengalami semua bagian pubertas yang biasa, seperti pertumbuhan rambut.

Orang interseks lainnya, seperti mereka yang mengidap Sindrom Swyer, tidak akan mengalami pubertas kecuali mereka menggunakan terapi penggantian hormon. Sementara itu, remaja interseksual yang memiliki Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH), mungkin tidak benar-benar mengetahui bahwa mereka interseks sampai pubertas. Khususnya ketika mereka tidak mendapatkan menstruasi seperti yang diharapkan.

Advertisement

Baca Juga: Deretan Artis Ini Mengaku Nonbiner, Siapa Saja?

Dalam beberapa kasus, tubuh remaja mungkin berubah dengan cara yang tidak selaras dengan identitas gender. Sebagai contoh, beberapa anak laki-laki dengan AIS atau Sindrom Klinefelter dapat tumbuh payudara selama masa pubertas, dan beberapa anak perempuan dengan defisiensi 5-Alpha-Reductase (enzim yang terlibat dalam metabolisme steroid), mungkin menemukan suara mereka semakin dalam atau tumbuh rambut wajah.

Ciri utama remaja dengan kondisi interseksual adalah perbedaan di masa pubertas, bila dibandingkan remaja lain dengan kelamin tunggal. Sebagai contoh, remaja interseksual yang memiliki sindrom insensitivitas androgen (AIS) dan Sindrom Turner, mengalami pubertas lebih lambat dari biasanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif