SOLOPOS.COM - Ilustrasi baby blues. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Kenali gejala baby blues syndrome yang biasanya dialami oleh sebagian besar ibu baru melahirkan. Untuk menjaga kesehatan mental, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Mengingat ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki waktu tidur yang berantakan, kurang tidur, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak mengherankan jika banyak ibu baru mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Setelah melahirkan, kadar hormon akan turun, yang akan memengaruhi suasana hati. Bayi yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, jadi ibu tidak cukup tidur. Belum lagi sebagian besar ibu akan merasa khawatir tentang merawat bayi, dan itu membuat ibu merasa stres yang belum pernah ditangani sebelumnya.

Lalu, seperti apa gejala baby blues syndrome, penyebab, dan cara mengatasinya?  Dikutip dari mitrakeluarga.com, Rabu (24/5/2023), baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan.

Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 pekan. Baby blues dialami oleh 4 dari 5 orang tua baru atau sekitar 80 persen. Kondisi ini dapat dialami oleh orang tua baru, sudah berapa kalipun ia melahirkan, dari segala usia, pendapatan, budaya atau tingkat pendidikan.

Sindrom ini dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan. Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah terasa memburuk, ibu mungkin menderita depresi pascamelahirkan (postpartum depression).

Pasalnya, sekitar 10% wanita mengalami postpartum depression. Tidak seperti baby blues, depresi pascamelahirkan adalah masalah yang lebih serius dan tidak boleh diabaikan.

Gejala baby blues syndrome yang utama adalah perubahan suasana hati dengan cepat dari senang menjadi sedih. Sebagai contoh, Anda dapat merasa senang dan bangga dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibu baru. Berikutnya, Anda menangis karena merasa kesulitan dan tidak mampu mengerjakan tugas sebagai ibu baru.

Selain itu, beberapa gejala baby blues syndrome mungkin termasuk:

– Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri.
– Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.
– Kesedihan, kemurungan, kecemasan.
– Menangis.
– Kehilangan selera makan.
– Sulit tidur.
– Merasa kewalahan dengan tugas bayi.
– Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

Gejala ini biasanya mulai membaik pada hari ke-10. Namun, jika Anda merasa gejalanya tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya meminta bantuan lebih lanjut karena bisa jadi ibu mengalami postpartum depression.

Pada awalnya, postpartum depression dapat terlihat seperti baby blues karena memiliki banyak gejala yang sama, termasuk perubahan suasana hati, mudah menangis, kesedihan, insomnia, dan lekas marah.

Perbedaannya depresi setelah melahirkan gejalanya lebih parah seperti merasa putus asa, merasa tidak berharga, merasa tidak memiliki ikatan dengan bayi Anda, hingga muncul pikiran untuk bunuh diri atau ketidakmampuan untuk merawat bayi yang baru lahir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya