Lifestyle
Kamis, 9 Agustus 2012 - 10:29 WIB

KESEHATAN: Berkeringat, Racun Tubuh Minggat

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keringat berlebih (jacquesartandbooks.com)

ilustrasi (jacquesartandbooks.com)

Tubuh berkeringat tidak selalu identik dengan hal negatif seperti bau keringat dan tubuh tidak sehat. Tubuh berkeringat justru bermanfaat dalam membuang racun dan menyehatkan sirkulasi dalam tubuh.

Advertisement

Praktisi kebugaran tubuh di Jogja, Armalina mengatakan, ketika tubuh berkeringat, detak jantung akan menjadi cepat dan sirkulasi meningkat, terutama di sekitar kulit. “Dasar kelenjar keringat terletak di lapisan bawah kulit yang lokasinya sangat dekat dengan pembuluh darah kecil dan itu berfungsi untuk sirkulasi,” jelasnya, Rabu (8/8).

Pada saat kelenjar keringat melebar, aliran darah menuju kulit akan meningkat sehingga memacu sistem sirkulasi. Selain menjadi cara sirkulasi, keluarnya keringat dari dalam tubuh juga menjadi cara untuk mengelurkan racun tubuh. Menurut Armalina, sebuah penelitian menunjukkan keringat mengandung berbagai komponen, termasuk metal beracun dalam jumlah kecil.

Karena itu, berkeringat sering disebut juga sebagai detoksikan yakni cara alami dalam mengeluarkan racun dalam tubuh. Dengan jumlah kelenjar keringat sampai lima juta di kulit manusia, tak heran jika berkeringat merupakan mekanisme pembuangan racun dari tubuh.
Mekanisme keluarnya racun, katanya, bisa berlangsung saat keringat keluar sehabis beraktivitas terutama berolahraga. Racun di bawah lapisan kulit luar keluar melalui pori bersama dengan debu dan minyak yang terperangkap. “Proses pembersihan lewat keringat itu akan meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh melawan flu,” lanjut dia.

Advertisement

Proses berkeringat yang bermanfaat, lanjutnya, terjadi jika keluarnya keringat bukan karena faktor sakit seperti keringat dingin atau keringat panas tubuh karena sakit. Pada dasarnya, berkeringat merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengatur temperatur yang meningkat saat  beraktivitas atau kepanasan.

Selebihnya, Armalina menambahkan, karena pentingnya fungsi keringat, jika tubuh tidak bisa berkeringat justru akan membahayakan kesehatan. Pasalnya, tubuh yang tidak berkeringat teutama sehabis berolahraga bisa jadi merupakan kondisi tubuh berada pada tingkat kesehatan yang rendah.

Selain faktor manfaat metabolisme tubuh, jika keringat tubuh yang keluar dari tubuh setelah berolahraga sangat banyak, tubuh juga tidak berisiko terkena asma. Karena, sistem tubuh dalam pengaturan keringat di dalam tubuh juga terkait dengan pengaturan jumlah air yang dikeluarkan melalui saluran napas.

Advertisement

“Dengan kata lain, orang yang jarang berkeringat pada umumnya memiliki saluran napas lebih kering sehingga lebih rentan menderita asma,” pungkasnya.

Advertisement
Kata Kunci : Keringat Kesehatan Tubuh
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif