Lifestyle
Jumat, 31 Agustus 2012 - 12:50 WIB

KESEHATAN: Radang Usus Besar Picu Disentri

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit perut (doctorexclusive.com)

ilustrasi (doctorexclusive.com)

Diare yang parah bisa menyebabkan peradangan bagian usus besar. Jika diare dipicu sanitasi maka kemungkinan besar bakteri akan menyebar dan menjadi disentri.

Advertisement

Disentri merupakan gangguan kesehatan pencernaan yang ditandai dengan peradangan usus, terutama usus besar. “Kalau pasien dalam sehari buang air besar lebih dari lima kali dan terasa sangat mulas, ada kemungkinan disentri,” kata dokter umum Sufyan, di Jalan Suryopranoto Jogja, belum lama ini.

Disentri bisa terjadi ketika yang bersangkutan mengonsmsi makanan dan air yang terkontaminasi bakteri. Setelah seseorang terinfeksi, organisme yang menular itu tinggal di usus dan bercampur pada ampas pembuangan.

Sufyan menjelaskan, bakteri penyebab disentri cukup umum terdengar antara lain kontak dengan bakteri shigella dan jenis Escherichia coli atau E. coli. Menurutnya, ada bakteri lain yang bisa memicu disentri yakni pada diare berdarah karena infeksi salmonella dan campylobacter.

Advertisement

Terjadinya disentri kata Sufyan erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dengan sanitasi yang kurang higienis. Apalagi jika pasien yang terkena disentri memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan sangat sensitif pada kebersihan. “Konsumsi dan tinggal di tempat sama pun kalau memang tubuh rentan terinfeksi maka yang bersangkutan akan lebih mudah terkena disentri,” ujarnya.

Pasien disentri, Viktor Dewo mengatakan, kondisi pencernaannya memang sangat sensitif pada makanan tertentu. Ia mengaku sudah berupaya hidup bersih dan memilih makanan tertentu karena pencernaannya sensitif terkena diare.

“Saya pikir disentri yang saya alami karena makan jambu air tidak saya cuci air megalir. Cuma saya lap tisu saja, karena sensitif jadi diare dan ada peradangan yang memicu disentri,” jelas warga Sidoarum, Sleman itu.

Advertisement

Dewo mengaku, gejala ringan sebelum disentri dialami dengan tubuh lemas, tenggorokan kering karena dehidrasi, kulit kering dan dingin sampai demam pada malam hari. Sehari setelahnya ia buang air besar enam kali dengan  perut mulas dan tinja cair berbentuk buih.

Karena memiliki pengalaman sering diare, penanganan pertama dilakukannya dengan banyak minum air putih yang diberi sedikit garam. Ia juga minum produk isotonik untuk membantu memenuhi cairan dalam tubuh.

Dewo juga memilih makanan dengan kandungan gizi yang baik dan istirahat cukup. Lewat pengalaman perawatan ibunya, ia juga mecoba racikan herbal yakni memetik segenggam daun jambu klutuk untuk diambil sarinya. “Ditumbuk lalu siram air panas, saring dan beri garam sedikit, sepat banget tapi cukup manjur,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci : Desentri Kesehatan Radang
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif