Lifestyle
Rabu, 19 Juni 2024 - 17:29 WIB

Kesepian Tingkatkan Depresi pada Manula

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak merawat orang tua yang sudah lansia. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Kependudukan mengingatkan kondisi kesepian menjadi faktor yang berperan penting terhadap tingkat depresi manula.

Peneliti Pusat Riset Kependudukan BRIN Resti Pujihasvuty menyebutkan prevalensi manula mengalami ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) ringan sebesar 12,8% sementara prevalensi lansia alami depresi sebesar 7,7% berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Advertisement

“Jadi memang kondisi kesepian memiliki aspek negatif terhadap kesehatan jiwa lansia, mulai dari menyebabkan depresi, percobaan bunuh diri, tekanan psikologis tinggi, kecemasan hingga skizofrenia,” jelas Resti dalam webinar bertajuk Lansia-Ku di Era Ageing Population yang diselenggarakan oleh BRIN di Jakarta pada Rabu (19/6/2024).

Bukan hanya itu, ia juga menyebutkan kondisi kesepian dapat menyebabkan manula mengalami masalah kesehatan fisik, seperti serangan jantung, strok, kanker, diabetes, alzheimer hingga dalam kondisi yang serius adalah kematian dini.

Hal ini dikarenakan kondisi kesepian, lanjutnya, membawa manula pada gaya hidup yang tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok sebagai media penyaluran rasa kesepian yang dihadapi.

Advertisement

“Masuk usia lanjut ya ada juga bapak-bapak yang merokoknya masih kencang, minum alkohol masih rajin, kemudian pola makannya gak karuan ya penyebabnya kesepian itu. Lansia ini melampiaskan atau melupakan kesepiannya dengan gaya hidup yang tidak sehat,” imbuhnya sebagaimana dilansir Antara.

Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan pentingnya keluarga menjaga dan memelihara hubungan serta interaksi sosial yang positif dengan manula. Tidak hanya itu, juga dinilai penting bagi manula memiliki komunitas sebaya guna menjaga keterhubungan manula dengan dirinya sendiri dan lingkungan.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Kesehatan Mental
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif