Lifestyle
Sabtu, 13 Januari 2024 - 15:36 WIB

Ketahui Bahaya Gigi Berlubang yang Tidak Diobati

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit gigi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Banyak orang belum memahami bahaya gigi berlubang yang tidak segera ditangani. Terlebih bila kondisi itu tidak menimbulkan rasa sakit, masih banyak yang mengabaikannya. Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Akibatnya kebanyakan penderitanya baru menyadari dampak dari kerusakan gigi saat sudah mengalami komplikasi serius. Masalah gigi berlubang atau karies gigi sangatlah umum sehingga kerap diabaikan. Padahal, jika gigi berlubang tidak segera ditangani, risiko komplikasi serius akan semakin meningkat.

Advertisement

Dalam kasus yang parah, kerusakan gigi bahkan dapat berpengaruh terhadap fungsi organ lain seperti jantung dan otak. Karena itu Anda harus segera periksa ke dokter gigi jika mengalami kondisi tersebut.

Berikut beberapa bahaya gigi berlubang yang tidak segera diobati seperti dikutip dari hellosehat.com pada Sabtu (13/1/2024):

Advertisement

Berikut beberapa bahaya gigi berlubang yang tidak segera diobati seperti dikutip dari hellosehat.com pada Sabtu (13/1/2024):

1. Rasa nyeri yang parah

Rasa nyeri biasanya muncul ketika lubang pada gigi telah mencapai bagian lapisan gigi paling dalam (pulpa). Kondisi ini menimbulkan nyeri yang terasa berdenyut pada gigi.

Dalam kasus yang parah, rasa nyeri dapat menyebar hingga telinga dan rahang. Hal tersebut dapat menyebabkan sakit kepala pada orang-orang dengan gigi berlubang.

Advertisement

2. Terbentuknya abses gigi

Bahaya gigi berlubang berikutnya yaitu terbentuknya abses gigi. Abses gigi merupakan kemunculan kantong nanah pada sekitar gigi dan gusi. Kondisi ini terjadi saat infeksi akibat gigi berlubang menyebar ke jaringan lunak pulpa, mulut, atau rahang.

Umumnya, kantong nanah berisikan campuran protein, sel darah putih, bakteri, dan jaringan yang mati. Kehadirannya dapat memicu rasa sakit dan membuat jaringan sekitarnya lebih sensitif. Abses gigi tidak bisa sembuh dengan sendirinya dan perlu segera mendapatkan penanganan dokter. Jika dibiarkan, Anda berisiko mengalami komplikasi lanjutan yang lebih serius.

3. Meningkatnya risiko penyakit gusi

Bahaya lainnya dari gigi berlubang yang terinfeksi yakni gingivitis (radang gusi). Penyakit ini membuat gusi meradang, bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah.

Advertisement

Dalam kasus yang parah, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis. Penyakit ini terjadi saat infeksi mulai menyerang jaringan penopang gigi (struktur bagian dalam gusi).

Maka dari itu, Anda harus segera mendapatkan penanganan dari dokter gigi saat menyadari gejala radang gusi. Pengobatan nantinya akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi Anda.

4. Berisiko sebabkan gigi patah

Ketika lubang sudah meluas dan berukuran besar, gigi berisiko patah. Risiko ini akan semakin bertambah jika Anda sering mengonsumsi makanan dengan tekstur keras.  Untuk mengurangi risiko gigi patah, segera periksakan diri ke dokter saat gigi berlubang. Dalam kasus yang belum parah, gigi bisa diperbaiki dengan tambalan.

Advertisement

Namun, apabila patahan gigi sudah mencapai akar, dokter biasanya akan memutuskan cabut gigi. Nantinya, gigi yang dicabut bisa diganti dengan gigi palsu agar Anda tetap percaya diri.

5. Gigi copot

Bahaya dari gigi berlubang yang tidak segera ditangani ialah gigi copot. Kondisi ini dapat mengurangi kenyamanan saat makan dan berbicara.  Selain itu, gigi yang copot sering kali menurunkan kepercayaan diri pemiliknya ketika tersenyum. Berikut beberapa kondisi yang menjadi tanda gigi Anda akan copot.

– Gigi terasa sakit disertai pembengkakan pada jaringan sekitarnya.
– Gusi sering bengkak dan berdarah.
– Gigi goyang.

6. Menyebabkan penyakit jantung

American Academy of Periodontology menyebutkan, sudah banyak penelitian yang mengaitkan penyakit periodontal (penyakit gigi dan gusi) dengan risiko penyakit jantung.

Gusi yang bengkak dan terluka dapat menjadi jalan bagi bakteri mulut untuk memasuki aliran darah. Bakteri dapat terbawa ke jantung dan menyebabkan infeksi pada otot bagian dalam jantung (infective endocarditis).

Risiko ini biasanya lebih tinggi pada pengidap gigi berlubang yang mengalami periodontitis. Maka dari itu, penanganan perlu segera dilakukan saat Anda menyadari gejala peradangan pada gusi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif