SOLOPOS.COM - Ilustrasi ikan buntal. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Fakta yang perlu diketahui tentang ikan buntal adalah satwa ini beracun. Bahkan racun pada satwa ini tergolong ke dalam salah satu jenis racun alami yang paling mematikan di dunia. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebagaimana diketahui belum lama ini ada peristiwa tiga warga Maluku terdiri atas ibu dan dua anaknya meninggal dunia setelah menyantap telur ikan buntal. Sebelumnya pada 2010 juga pernah ada peristiwa serupa yaitu warga Desa Air Batuan,  Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Suri, meninggal setelah mengonsumsi ikan buntal.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Dikutip dari Antara pada Kamis (7/3/2024), Suri mendapatkan seekor ikan buntal dari seorang nelayan setempat. Suri semula meminta ikan itu untuk dijadikan pajangan saja, namun sesampainya di rumah ia memasaknya dan mengonsumsinya bersama tetangganya.

Tidak hanya beracun, masih banyak fakta seputar ikan buntal lain yang perlu Anda ketahui. Ikan buntal (pufferfish) sering kali digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan Jepang, seperti sushi atau sashimi. Namun, karena kandungan racun tetrodotoksin di dalamnya, tidak semua orang bisa mengolah ikan unik ini menjadi hidangan yang lezat.

Bagi Anda penggemar makanan laut, sebaiknya ketahui terlebih dahulu fakta ikan buntal berikut ini seperti dikutip dari alodokter.com pada Kamis (7/3/2024):

1. Sangat beracun

Fakta ikan buntal yang pertama adalah beracun. Ikat buntal mengandung racun tetrodotoksin yang dapat menyerang sistem saraf dan sangat mematikan. Racun ini bahkan diketahui lebih mematikan daripada sianida.

Mengonsumsi sekitar 1–4 miligram racun tetrodotoksin murni saja sudah berakibat fatal bagi manusia. Keracunan ikan buntal ini dapat menimbulkan gejala, seperti mati rasa pada mulut, mual, dan muntah.

Di Jepang, sebagian kasus keracunan makanan diketahui berasal dari konsumsi ikan buntal. Bahkan, beberapa kasus di antaranya berujung kematian.

2. Harus dibersihkan secara hati-hati sebelum dikonsumsi

Racun tetrodotoksin tersimpan di dalam hati, kelenjar kelamin, dan kulit ikan buntal. Agar ikan buntal aman dikonsumsi, organ-organ yang mengandung racun tersebut harus dibuang dengan teknik khusus supaya daging ikan tidak terkontaminasi.

Oleh karena itu, ikan buntal umumnya tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi di rumah. Ikan ini boleh disajikan di restoran khusus oleh koki yang memiliki keahlian dalam mengolah ikan buntal.

3. Racun tidak hilang walau dimasak

Fakta ikan buntal selanjutnya adalah racun tetrodotoksin yang terkandung di dalamnya tidak akan hilang walau telah dimasak atau dibekukan. Jika tidak diolah dengan benar, racun dari organ tubuh ikan buntal bisa menyebar dan terserap ke dalam dagingnya.

Inilah sebabnya diperlukan koki atau ahli masak terlatih untuk membersihkan dan mengolah ikan buntal menjadi hidangan yang aman dikonsumsi.

Setelah tahu sejumlah fakta ikan buntal, ketahui pula gejalanya saat mengalami keracunan dari satwa ini.  Ada 4 tahapan gejala yang bisa dialaminya, yaitu:

Tahap 1

Gejala keracunan ikan buntal tahap 1 adalah area di sekitar mulut terasa kebas atau mati rasa. Gejala ini dapat disertai dengan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, atau diare. Gejala ini biasanya muncul 10–45 menit setelah mengonsumsi ikan buntal.

Tahap 2

Gejala keracunan ikan buntal selanjutnya adalah mati rasa di bagian wajah, tidak jelas saat berbicara atau cadel, kehilangan keseimbangan, dan tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak.

Tahap 3

Pada tahap ini, keracunan ikan buntal akan membuat tubuh menjadi lumpuh atau tidak bisa digerakkan sama sekali, tidak bisa bicara, gagal napas, dan pupil mata membesar.

Tahap 4

Tahap terakhir dari gejala keracunan ikan buntal adalah gagal napas parah, kadar oksigen di dalam tubuh berkurang (hipoksia), jantung berdetak lebih lambat dari biasanya (bradikardia), penurunan tekanan darah (hipotensi), gangguan irama jantung, dan penurunan kesadaran.

Gejala keracunan ikan buntal bisa muncul dalam hitungan 20 menit hingga 3 jam setelah racun ikan buntal masuk ke dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, gejala keracunan bahkan baru muncul setelah 20 jam mengonsumsi ikan buntal.

Jika tidak mendapatkan penanganan secepatnya, orang yang mengalami keracunan makanan akibat tetrodotoksin bisa mengalami kematian dalam jangka waktu sekitar 4–6 jam setelah mengonsumsi ikan buntal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya