SOLOPOS.COM - Muncul ruam merupakan salah satu gejala Lyme Disease. (Ilustrasi/Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Model dunia Bella Hadid membagikan kabar gejala Lyme Disease yang diidapnya kambuh setelah dia menderita infeksi gigi. Alhasil dia pun rehat lama untuk pengobatan. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Ada infeksi tingkat rendah di bawah gigi, di sebelah gigi yang saya pikir menderita yang mana saya mendapat saluran akar setahun yang lalu. Itu terus menyebar ke bawah, menyebabkan infeksi tingkat rendah di rahang saya,” ungkap Bella Hadid di TikTok pada Selasa (8/8/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bella juga mengungkapkan bahwa ia merasa bangga pada dirinya selama ini karena tidak menyerah dengan keadaan.  “Saya kecil yang menderita akan sangat bangga dengan saya yang sudah dewasa karena tidak menyerah pada diri saya sendiri,” tulis Bella sambil mengunggah foto di akun Instagramnya @bellahadid Senin (7/8/2023).

Model berdarah Belanda-Palestina berusia 26 tahun itu didiagnosis menderita Lyme Disease sejak 2012. Bella juga juga mengucapkan terima kasih pada ibunya yang selama ini terus berada di sisinya.

Sebelum mengetahui gejalanya, ketahui terlebih dahulu apa Lyme Disease seperti diidap Bella Hadid?  “Penyakit Lyme adalah infeksi yang disebabkan oleh sekelompok bakteri yang ditularkan melalui kutu yang terinfeksi, memberi Anda serangkaian gejala tertentu,” kata Dr. Sanjay Mehta, GP di London General Practice.

Melansir Cleveland Clinic, Selasa (8/8/2023), bakteri yang dimaksud ialah bakteri Borrelia burgdorferi  yang dapat dijumpai pada kutu rusa yang terinfeksi atau juga disebut sebagai kutu berkaki hitam.

Menurut analisis yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka BMJ Global Health, lebih dari 14% populasi di dunia mungkin pernah mengidap Lyme yang ditularkan melalui kutu. Namun Dr. Mehta mengatakan seseorang tidak bisa tertular dari kutu biasa hanya kutu yang terinfeksi saja.

Lyme Disease dapat bermanifestasi dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari tanpa gejala, hingga dalam kasus yang lebih parah dapat terjadi kerusakan saraf.

“Ada dua kelompok utama pasien,” kata Dr. Mehta. “Pertama, ada kelompok yang mengetahuinya lebih awal dan mereka tidak benar-benar mengalami gejala apa pun, mereka hanya melihat bahwa mereka telah terinfeksi oleh kutu.”

“Lalu ada kelompok kedua, orang yang tidak mendapatkan pengobatan, dan meskipun hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar berakhir dengan gejala, merekalah yang kami khawatirkan. Pasien tersebut cenderung mengalami tiga tahap gejala. Pertama, mereka mungkin mengalami gejala mirip flu dalam sepekan atau lebih setelah gigitan dan ruam yang khas. Kedua, beberapa mungkin kemudian mendapatkan gejala yang berkaitan dengan saraf, jantung, dan otak mereka, beberapa pekan atau bulan kemudian. Jumlah orang yang lebih kecil mungkin kemudian mendapatkan tahap ketiga, dan ini adalah gejala yang biasanya diasosiasikan orang dengan penyakit Lyme, masalah persendian jangka panjang dan gejala neurologis,” tutur dia.

Gejala awal Lyme Disease meliputi:

• Ruam kemerahan atau lesi kulit yang dikenal sebagai eritema migrain (EM). Ruam biasanya dimulai dengan bintik merah kecil di lokasi gigitan kutu mulai dari satu minggu hingga empat minggu setelah gigitan. Bintik tersebut kemudian meluas selama beberapa hari atau pekan, membentuk ruam berbentuk lingkaran, segitiga atau oval. Ruam mungkin terlihat seperti mata banteng karena tampak seperti cincin merah yang mengelilingi area tengah yang bening. Ukuran ruam dapat berkisar dari sepeser pun hingga seluruh lebar punggung seseorang. Saat infeksi menyebar, beberapa ruam (lesi) EM dapat muncul di berbagai tempat di tubuh Anda.
• Demam .
• Sakit kepala.
• Leher kaku.
• Sakit badan dan persendian.
• Kelelahan .
• Pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala Lyme Disease tahap kedua meliputi:

• Beberapa area ruam.
• Kelumpuhan otot wajah (Bell’s palsy).
• Blok jantung atau tersumbatnya aliran listrik yang menyuplai jantung.
• Area mati rasa atau perasaan abnormal (neuropati).

Tanda dan gejala penyakit Lyme lanjut karena tidak segera diobati, yang dapat terjadi dari beberapa bulan hingga satu tahun setelah infeksi, meliputi:
• Pembengkakan sendi (arthritis) yang terus berulang. Ini biasanya terjadi pada sendi-sendi besar seperti lutut.
• Kesulitan berkonsentrasi, dikenal sebagai “kabut otak”. Ini adalah bentuk ensefalopati atau kerusakan otak.
• Kerusakan saraf di seluruh tubuh Anda, termasuk kulit, otot, dan organ (polineuropati).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya