SOLOPOS.COM - Ilustrasi sunat gagal. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Sebelum melakukan revisi, sebaiknya ketahui terlebih dahulu kriteria sunat gagal baik pada anak maupun laki-laki dewasa. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Khitan atau dalam medis disebut sirkumsisi adalah prosedur memotong dan membuang kulup (kulit luar) yang menyelubungi kepala penis. Prosedur ini dapat dilakukan pada bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Meski tidak wajib, khitan dianjurkan beberapa agama dan tradisi. Sunat direkomendasikan untuk mengurangi timbulnya masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penyakit menular seksual, termasuk HIV.

Nah, seperti prosedur medis lainnya, beberapa risiko dapat terjadi setelah sunat dilakukan, termasuk hasil sunat gagal sehingga harus diulang. Waduh!

Lalu, seperti apa kriteria sunat gagal sehingga perlu diulang? Lalu adakah efeknya jika sunat tidak dilakukan dua kali untuk mengatasi hasil sirkumsisi yang tidak sempurna?

Sebelumnya ketahui terlebih dahulu bahwa khitan ulang bertujuan untuk merevisi hasil sunat yang tidak sempurna. Tujuannya adalah untuk mencapai hasil yang diinginkan dan tidak didapat dari prosedur awal.

Keputusan menjalani khitan dua kali harus didasarkan pada riwayat medis dan tujuan kesehatan pasien. Umumnya, sunat ulang dilakukan karena adanya potongan kulit yang tersisa dan tidak terjahit dengan baik.

Meski tidak sakit, potongan yang kurang presisi bisa membuat urine keluar tak berarah saat pipis. Selain itu, kulit kulup yang sangat menonjol dapat mengaburkan kelenjar kepala penis. Nah, untuk mengetahui penyebab sunat ulang, dokter harus melakukan observasi secara langsung.

Berikut ini sejumlah kondisi atau kriteria bentuk sunat gagal yang perlu direvisi seperti dikutip dari klikdokter.com pada Kamis (31/8/2023):

1. Sisa Kulit Kulup Terlalu Banyak

Sirkumsisi ulang perlu dilakukan jika ada terlalu banyak kulup yang tersisa setelah disunat. Kulup yang tersisa dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut.  Seiring dengan pertumbuhan penis, area di sekitar organ kejantanan berisiko ditumbuhi lebih banyak lemak dari jaringan parut yang berkembang.

2. Penis Terkubur

Kriteria sunat gagal berikutnya adalah penis terkubur. Apabila setelah khitan, area lemak di sekitar Mr. P seolah mengubur penis, maka kamu perlu menjalani sirkumsisi ulang.  Penis yang terkubur bisa bikin kamu sulit kencing. Kondisi ini juga meningkatkan risiko infeksi kulit di sekitar penis.

3. Penile Skin Bridge

Revisi sunat juga diperlukan ketika penile skin bridge atau jembatan kulit penis berkembang. Penile skin bridge adalah keadaan ketika batang penis menempel pada ujung penis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya