SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita hamil. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ketahui penyebab dan penanganan ketuban pecah dini atau premature rupture of membranes  seperti dialami istri Denny Caknan, Bella Bonita. Untuk menjaga kesehatan ibu hamil, simak ulasannya di tips kehamilan kali ini.

Sebagaimana diketahui, melalui Instagram Story, Bella Bonita mengaku mengalami pecah ketuban yang membuatnya harus dibawa ke rumah sakit.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Jam 2 pagi ditelp dikabari gimana gak mencolot langsung ke RS Husada. Jam 4 pagi udah nunggu adek kesayangan datang @bellabonita_r.a memang belum waktunya melahirkan tapi saran pak dokter karena kondisinya ketuban pecah prematur (KKP) dan ga ada pembukaan ya baby cundamani harus segera dilahirkan sebelum waktunya. Baby harus perawatan insentif sekarang mohon doanya semua,” demikian bunyi keterangan di unggahan tersebut dikutip pada Selasa (6/2/2024).

Sebelum tahu penyebab ketuban pecah dini/prematur, ketahui terlebih dahuhlu bahwa pecahnya perlindungan bayi ini menjadi sinyal bahwa ibu hamil menunjukkan tanda-tanda hendak melahirkan.  Ketuban pecah dini atau KPD adalah kondisi saat selaput ketuban yang melindungi janin pecah sebelum proses persalinan dimulai.

Dikutip dari hellosehat.com pada Selasa (6/2/2024), fungsi kantong ketuban ialah menahan ketuban, melindunginya dari kerusakan, serta membantu mengatur suhu tubuh janin dalam kandungan Anda.

Cairan ketuban mengandung air, hormon, antibodi, dan nutrisi untuk janin. Cairan ini juga bersifat bakteriostatik, artinya pertumbuhan bakteri di dalamnya akan tetap sama sehingga aman bagi janin.  KPD adalah komplikasi kehamilan yang berpotensi membahayakan ibu dan janin. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi lahir dalam kondisi prematur.

Sekitar 90% ibu hamil yang mengalami KPD akan menjalani persalinannya dalam 24 jam. Oleh sebab itu, kondisi ini perlu penanganan segera dari dokter.

Dilansir dari laman Children Hospital of Philadelphia, ketuban pecah dini terbagi menjadi dua kondisi yaitu:

– Ketuban pecah dini cukup bulan atau premature rupture of membrane (PROM): terjadi pada usia kehamilan 37 minggu.
– Ketuban pecah dini kurang bulan atau preterm premature rupture of membrane (PPROM): terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.

PROM terjadi pada sekitar 8–10% kehamilan. Di sisi lain, PPROM menyumbang seperempat hingga sepertiga dari semua kasus kelahiran prematur.

Sebelum tahu penyebabnya, ketahui terlebih dahulu gejala ketuban pecah dini mirip ketuban pecah sebagai tanda melahirkan yaitu kebocoran cairan dari vagina. Air ketuban bisa menetes, mengalir, atau menyembur kuat seperti saat berkemih.

Makin besar robekan pada kantong ketuban, makin banyak pula air ketuban yang keluar. Cairan ini akan terus mengalir keluar sebanyak 600–800 mililiter (sekitar 2–3 gelas) dari robekan awal.

Akan tetapi, tanda khas KPD terlihat dari waktu kejadiannya. Ketuban pecah dini umumnya ibu alami pada usia kehamilan 37 pekan atau kurang.  Jika ketuban pecah saat usia kehamilan masih terlalu muda, misalnya pada pertengahan trimester 2 kehamilan, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab ketuban pecah dini. Para ahli menyebutkan bahwa KPD cukup bulan bisa terjadi akibat melemahnya selaput atau kantong ketuban.  Sementara pada KPD kurang bulan, komplikasi ini bisa disebabkan oleh infeksi pada rahim.

Selain kedua kondisi tersebut, berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami ketuban pecah dini:

– Infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore.
– Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
– Merokok dan memakai zat terlarang saat hamil.
– Perdarahan pada vagina lebih dari satu trimester.
– Peradangan atau infeksi pada selaput ketuban (korioamnionitis).
– Rendahnya kadar kolagen dalam jaringan kantong ketuban.
– Volume cairan ketuban terlalu banyak (polihidramnion).
– Posisi bayi sungsang.
– Mengalami kehamilan kembar.
– Pernah melakukan amniosentesis pada awal kehamilan.
– Melakukan olahraga berat atau memberikan terlalu banyak tekanan pada tubuh.
– Pola makan dan asupan gizi yang buruk selama kehamilan.
– Kekurangan asupan vitamin C, tembaga, atau seng.

Setelah tahu penyebabnya, ketahui tindakan medis yang dilakukan jika ibu hamil mengalami ketuban pecah dini.  Jika kantong ketuban pecah lebih dari tiga pekan sebelum hari persalinan, mungkin saja dokter akan langsung menginduksi atau segera melakukan operasi caesar.

Langkah ini memang akan membuat bayi lahir prematur. Akan tetapi, tindakan ini harus Anda lakukan agar bayi terhindar dari risiko infeksi lebih lanjut.

Sementara bila kantong ketuban pecah dalam waktu tiga pekan  sebelum kelahiran, dokter dapat menunggu ibu berkontraksi sehingga persalinan dapat terjadi secara alamiah.

Pada kasus tertentu, dokter bisa saja menyarankan proses induksi untuk mempercepat proses kelahiran bayi Anda.  Apabila persalinan Anda dapat ditunda, dokter bisa meresepkan obat antibiotik guna mencegah infeksi dan obat kortikosteroid untuk membantu mematangkan paru-paru janin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya