Lifestyle
Sabtu, 1 Juli 2023 - 12:13 WIB

Keutamaan Meninggal di Mekkah saat Haji, Benarkah Mati Syahid? Ini Jawabannya

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menjalankan ibadah haji. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Terdapat ratusan jemaah haji yang meninggal dunia di Mekkah saat beribadah haji. Hal ini menimbulkan beragam pertanyaan dari masyarakat tentang keutamaan meninggal di Mekkah, apakah termasuk syahid?

Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), total ada 249 orang yang meninggal dunia saat beribadah haji di Mekkah, Arab Saudi hingga 1 Juli 2023. Dari sekian banyak itu, ada salah satu jemaah haji dari Kerjo, Karanganyar, yang meninggal dunia, yakni Saptono Mitro Sudarno.

Advertisement

Jemaah haji berusia 59 tahun itu meninggal dunia pukul 10.45 waktu setempat pada Jumat (30/6/2023) di sebuah RS di Mina. Jenazah jemaah dari Kecamatan Kerjo itu langsung dimakamkan di Makkah.

Dengan adanya ratusan jemaah haji yang meninggal dunia, lalu apa sih keutamaan wafat di Mekkah dan apakah termasuk mati syahid?

Advertisement

Dengan adanya ratusan jemaah haji yang meninggal dunia, lalu apa sih keutamaan wafat di Mekkah dan apakah termasuk mati syahid?

Menurut penjelasan Kementerian Agama (Kemenag) di laman resminya, meninggal dunia di Tanah Suci merupakan kemuliaan. Hal ini dikarenakan di setiap masjid, jemaah selalu berebutan untuk menyalatkan jenazah, terutama para tamu-tamu Allah.

Orang-orang Arab Saudi berpegang kepada hadis Nabi Muhammad SAw yang diriwayatkan Abu Huairah ra yang mengatakan menyalatkan jenazah umat muslim memiliki pahala satu qirat dan satu qirat terkecil itu sama dengan Gunung Uhud. Karenanya, di seluruh masjid di Arab Saudi ketika ada jenazah yang disalatkan, selalu diperebutkan jemaah masjid tersebut.

Advertisement

“Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah disana. Sesungguhnya aku akan memberi syafa’at bagi orang yang mati disana”. (HR Ahmad & Tirmidzi).

Akan tetapi, meninggal yang dimaksud bukanlah meninggal yang diusahakan sendiri, misalnya sengaja membuat dirinya sakit di Madinah, sengaja kecelakaan di Madinah atau malah bunuh diri di Tanah Suci. Namun, kematian yang alami sesuai dengan takdir Allah.

Selain itu, Orang yang mati dalam kondisi ihram, baik ketika haji atau umrah, memiliki keutamaan khusus. Orang ini di hari kiamat akan dibangkitkan dalam kondisi membaca talbiyah, ‘Labbaik Allahumma labbaik…’

Advertisement

Oleh karena itu, jenazahnya tidak boleh diberi wewangian dan tidak boleh ditutup kepalanya. Dipertahankan seperti orang yang ihram.

Kemudian, apakah jemaah haji yang meninggal di Mekkah memiliki keutamaan mati syahid?

Berdasarkan penjelasan Ustaz Ammi Nur Baits di laman Konsultasisyariah.com, harus ada dalil mengenai mati syahid. Predikat mati syahid hanya bisa diberikan pada seseorang yang memenuhi kriteria.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif