SOLOPOS.COM - Warga Muslim menunaikan shalat Jumat berjamaah di Masjid Cut Mutia, Menteng, Jakarta, Jumat (11/3/2022). Majelis Ulama Indonesia membolehkan jamaah untuk kembali merapatkan shaf shalat berjamaah. ANTARA FOTO/Paramayuda/wsj.

Solopos.com, SOLO — Di bawah ini terdapat contoh khutbah Jumat di bulan Syawal yang berisi nasihat setelah Ramadan berlalu.

Khutbah Jumat merupakan salah satu dari rukun yang harus dilakukan umat muslim saat salat Jumat. Selain khutbah, rukun salat Jumat lainnya ada, membaca hamdalah, selawat kepada Nabi Muhammad SAW, membaca petikan ayat suci Al -Qur’an, berwasiat dan memohon ampunan untuk kaum muslimin.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Di awal bulan Syawal ini, khutbah Jumat bisa disampaikan hikmah-hikmah yang diperoleh dari ibadah yang dilakukan selama Ramadan.

Nah, berikut terdapat contoh khutbah Jumat bulan Syawal yang berisi nasihat setelah Ramadan berlalu, diperoleh Solopos.com dari Nahdlatul Ulama di situs resminya, NU online.

Baca Juga:  Ini Gejala Khas dari Hepatitis Akut dan Misterius pada Anak

Khutbah Jumat Bulan Syawal

Marilah di sisa bulan Syawal yang ada ini, kita giatkan diri kita dan keluarga kita untuk saling bersilaturrahim dengan sanak famili, saudara jauh dan saudara dekat. Walaupun liburan telah usai, tidak berarti kewajiban bersilaturrahim telah usai juga. Karena pada hakikatnya anjuran bersilaturrahim itu tidak terbatas pada waktu tertentu.

Rasulullah saw pernah bersabda, yang artinya: 

“Sebaik-baik manusia yaitu mereka yang usianya panjang dan baik amalnya, sedangkan seburuk-beruk manusia adalah mereka yang usianya panjang tetapi amal perbuatannya buruk.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Hakim).

Hadis tersebut bisa kita jadikan penimbang guna menakar keberhasilan ibadah puasa kita. Apakah lepas puasa ibadah kita semakin membaik ataukah memburuk? Jika ternyata makin bernilai positif, berarti Allah swt meridhai puasa kita. Tetapi jika belum ada tanda-tanda menuju lebih baik, haruslah segera kita perbaiki. Karena Allah swt tidak akan merubah nasib seseorang, kecuali orang itu sendiri yang berusaha. Karena sesungguhnya kadar kebaikan seseorang itu -sebagaimana hadits di atas- tergantung pada amal baiknya, bukan pada umurnya.

Baca Juga: Banyak Dilakukan Masyarakat Jawa, Kapan Lebaran Ketupat 2022?

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah…

Amal kebaikan sungguhlah berbagai macam. Dalam salah satu haditsnya Rasullah saw pernah menjelaskan bahwa termasuk kebaikan itu adalah menghindarkan duri di tengah jalan hingga membaca dzikir di dalam hati, dan berjihad melawan musuh agama. Namun dalam konteks bulan Syawal sekarang ini kebaikan itu lebih bermakna jika kita menurut sabda Rasulullah saw, yang artinya, 

“Sesuatu yang cepat mendatangkan kebaikan ialah pahala kebajikan dan silaturrahim, dan yang paling cepat mendatangkan kejelekan adalah perkara buruk dan memutuskan hubungan (keluarga) silaturrahim.” (HR. Ibnu Majah)

Begitulah pentingnya silaturrahim dalam Islam, sehingga diposisikan sebagai sebuah amal yang paling cepat mendatangkan pahala dan kebaikan. Malahan apabila dihubungkan dengan hadits di atas yang membincang tentang panjangnya usia seseorang maka hadits berikut sangatlah relfan. Karena usia panjang merupakan salah satu hikmah yang akan di dapat seseorang bila rajin bersilaturrahim.

Ma’asyral Musklimin Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia

Baca Juga: Kapan Puasa Syawal Bisa Dilakukan? Ini Jadwal dan Bacaan Niatnya

Marilah di awal bulan Syawal yang ada ini, kita giatkan diri kita dan keluarga kita untuk saling bersilaturrahim dengan sanak famili, saudara jauh dan saudara dekat. Walaupun liburan telah usai, tidak berarti kewajiban bersilaturrahim telah usai juga. Karena pada hakikatnya anjuran bersilaturrahim itu tidak terbatas pada waktu tertentu.

Masihkah diantara kita semua yang meragukan bahkan menyepelekan anjuran silaturrahim? Sungguh yang demikian itu sebuah kesalahan fatal. Apapaun alasannya, karena hadits di atas sangatlah jelas sekali. Barang siapa yang menolak dan membenci berbagai anjuran dan nasehat-nasehat agama yang jelas-jelas berdasar pada syariat Rasulullah saw maka orang tersebut akan menjadi pengikut setia hawa nafsunya yang menyembunyikan dendam, egoisme dan kepentingan pribadinya dengan sejumlah alasan.

Demikianlah khutbah Jumat bulan Syawal kali ini, bahwasannya kesuksesan kita dalam berpuasa terepresentasikan dalam kehidupan di bulan Syawal. Mereka yang telah berhasil melatih diri dalam mengekang hawa nafsunya, pasti di bulan Syawal ini akan lebih luas dadanya dalam meminta dan memberi maaf kepada sesama. Dan janganlah bairkan diri ini selalu dibawah bayang-bayang kendali syaitan. Ingatlah pesan Allah swt dalam surat shad ayat 26: dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.  

Baca Juga: Kamu Bisa Dapat Mobil Daihatsu Rocky Seharga Rp120.000, Kok Bisa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya