SOLOPOS.COM - Ilustrasi doa. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Khutbah Jumat edisi 10 November 2023 kali ini untuk memperingati Hari Pahlawan mengingat pada hari tersebut masyarakat Indonesia akan mengenang para pahlawan yang telah gugur dalam peristiwa bersejarah di Surabaya pada 1945.

Khutbah Jumat merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan umat muslim saat salat Jumat. Selain khutbah, rukun salat Jumat lainnya ada membaca hamdalah, selawat kepada Nabi Muhammad SAW, membaca petikan ayat suci Al-Qur’an, berwasiat dan memohon ampunan untuk kaum muslimin.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November yang diperingati setiap tahunnya, masyarakat diimbau untuk meneladani para pahlawan untuk menjadi inspirasi dalam memerangi kemiskinan dengan menciptakan kesetaraan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menginspirasi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Serta memerangi kebodohan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengetahuan dan literasi.

Salah satu bentuk cara untuk memperingati Hari Pahlawan adalah bisa dijadikan tema dalam khutbah Jumat edisi 10 November 2023. Nah, berikut ini contoh khutbahnya, yang Solopos.com kutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online).

Khutbah Jumat Hari Pahlawan 10 November 2023

Maasyiral Muslimin rahimakumullah.

Pertama-tama marilah kita semua untuk selalu meningkatkan takwa kepada Allah swt. Yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kita sebagai umat muslim harus selalu memiliki rasa syukur yang mendalam. Karena hal tersebut menandakan dan menjadi indikator kepada kita bahwa kita merupakan hamba yang ridha dan ikhlas atas kehendak takdir-Nya.

Rasa syukur yang selalu kita ungkapkan dalam kehidupan ini, insyaallah akan menjadi sebab untuk ditambahkannya nikmat-nikmat Allah yang lainnya kepada kita semua. Jangan sampai kita menjadi orang yang kufur nikmat, atau mengingkari nikmat dari Allah swt. Karena Allah telah menegaskan bahwa azab Allah sangat pedih bagi orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim: 7).

Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Allah akan menambah nikmat yang disyukuri oleh hambanya dan Allah juga akan menghukum bagi hamba yang mengingkari nikmat-Nya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Allah swt sudah banyak memberikan berbagai kenikmatan kepada kita semua, salah satunya yakni nikmat menghirup udara bebas dan kemerdekaan. Karena ketika kita semua dalam keadaan merdeka, maka segala ktivitas kebaikan akan mudah kita lakukan, seperti sekolah, ibadah, berzikir, shalawatan dan sebagainya tanpa harus takut dan cemas dengan perang.

Berbeda halnya dengan aktivitas kita ketika perang sedang berkecamuk, maka yang dipikirkan hanyalah keselamatan belaka. Semua manusia akan sibuk bersembunyi, menyelamatkan diri. Tidak ada yang terpikirkan untuk memperbanyak ibadah, sekolah, kuliah, belanja, rekreasi dan sebagainya.

Kita tidak bisa membayangkan dan merasakan saudara-saudara kita yang sampai saat ini masih hidup dalam keadaan perang. Mereka tentu sangat kesulitan untuk beraktivita kebaikan sebebas diri kita. Dalam kondisi cemas, mereka akan terus hidup dengan hati-hati.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Rasa cemas dan kondisi waswas juga pernah dirasakan oleh pendahulu kita, leluhur kita, kakek-nenek buyut dan para pahlawan kita terdahulu. Mereka juga merasakan hal yang sama, penindasan, diskriminasi, gizi buruk, pengekangan aktivitas dan penyiksaan.

Akan tetapi dengan semangat juang, mereka berani mengorbankan jiwa dan raga untuk mewujudkan kemerdekaan agar kehidupan anak cucunya, rakyatnya, bangsanya bisa normal, banyak melakukan aktivitas kebaikan dan ibadah bisa lebih khusyuk.

Maka dari itu, kita semua wajib berintropeksi diri, sadar, bahwa sekarang ini Allah swt telah memberikan kenikmatan yang besar bagi bangsa ini lewat para pahlawan-pahlawan kita. Sudah sepantasnya rasa syukur tersebut terus kita istiqamahkan dengan cara mengisi kemerdekaan dengan aktivitas yang baik. Sehingga kemerdekaan ini akan terus dirasakan oleh anak cucu kita selanjutnya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Para pahlawan sudah memberikan contoh bagaimana berjuang untuk kemerdekaan. Saatnya juga kita harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengisi dan menyebarkan kebaikan. Karena kebaikan satu orang akan berdampak di sekelilingnya, begitu juga keburukannya.

Anak-anak Indonesia yang hidup dalam kemerdekaan wajib hukumnya untuk menuntut ilmu, sekolah, mondok pesantren, dan di lembaga manapun. Jangan membiarkan bangsa ini bodoh dan miskin pengetahuan.

Allah berfirman dalam Al-Quran tentang kita semua ditekankan untuk selalu istiqamah berbuat kebaikan di jalan yang benar.

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS: Huud: 112).

Sikap istiqamah ini harus mengisi perjalanan diri kita dalam mengisi kemerdekaan. Seperti selalu memperbanyak ibadah, memperbaiki akhlak, menambah ilmu, dan semua perjuangan di jalan Allah swt.



Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Para pahlawan kita juga mewariskan sifat berani dalam membela kebenaran, berani dalam mempertahankan kebenaran, dan berani dalam menghadapi berbagai rintangan serta hambatan. Dengan bernodalkan senjata bambu runcing dan persenjataan lainnya, para mujahid ini pantang menyerah dalam berjuang. Karena pahlawan bukan soal dan menang, melainkan pergerakan dan peranya menginspirasi banyak orang.

Sikap keberanian ini sebenarnya sudah diajarkan oleh Rasulullah saw kepada kita. Di saat beliau dan Sayidina Abubakar Ash-Shiddiq bersembunyi dari kejaran musuh di gua Tsur, beliau berkata kepada Abubakar.

Artinya: Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita (QS. At-Taubah: 40).

Sehingga apa yang dilakukan para pejuang merupakan sikap keberanian dan pasrah dengan kehendak Allah swt.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan kita semua bisa mengambil nilai-nilai keteladanan dari perjuangan para pahlawan dalam membela tanah air dan agama di Indonesia. Semoga kita semua bisa Istiqamah melakukan kebaikan, dan berani terhadap kebenaran.

Demikian khutbah Jumat edisi 10 November 2023 untuk memperingati Hari Pahlawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya