SOLOPOS.COM - Ilustrasi Lailatul Qadar. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Khutbah Jumat Lailatul Qadar menjadi tema pilihan yang patut dibahas dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar di 10 hari Ramadan.

Khutbah Jumat merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan umat muslim saat salat Jumat. Selain khutbah, rukun salat Jumat lainnya ada membaca hamdalah, selawat kepada Nabi Muhammad SAW, membaca petikan ayat suci Al-Qur’an, berwasiat dan memohon ampunan untuk kaum muslimin.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Memasuki 10 hari terakhir, umat muslim tentunya memburu Lailatul Qadar, malam yang penuh dengan kemuliaan. “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al-Qur’an] pada Lailatul Qadar [malam kemuliaan]. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (bunyi Surat Al-Qadar ayat 1-3).

Nah, dalam menyambut malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadan, khutbah Jumat bertemakan Lailatul Qadar bisa dibawakan ketika salat Jumat. Berikut ini contoh khutbahnya, yang dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online).

Khutbah Jumat Lailatul Qadar

Hadirin rahimakumullah, apa itu Lailatul qadar?

Lailatul qadar adalah di antara kekhususan yang Allah anugerahkan kepada umat Nabi Muhammad. Ia adalah malam yang penuh kemuliaan. Ibadah di dalamnya lebih utama daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul qadar-nya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih 4 bulan. Umat-umat Nabi terdahulu bisa beribadah di dunia ini dalam jangka waktu yang lama karena Allah menjadikan usia mereka panjang-panjang. Sedangkan umat Nabi Muhammad meskipun usia mereka rata-rata hanyalah antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, akan tetapi Allah menganugerahkan lailatul qadar kepada mereka. Dengan adanya lailatul qadar, umat Nabi Muhammad berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun hidupnya tidak lama di dunia ini.

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Apa saja keutamaan lailatul qadar?

Pertama, lailatul qadar adalah malam
diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana kita tahu bahwa proses turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap:

Tahap pertama, turunnya Al-Qur’an dari lauh mahfuz ke suatu tempat di langit yang pertama (langit dunia) yang bernama bait al-‘izzah. Dalam tahap pertama ini, Al-Qur’an diturunkan semuanya dari awal hingga akhir secara lengkap. Hal itu terjadi pada malam lailatul qadar yang saat itu bertepatan dengan malam dua puluh empat Ramadhan.

Tahap kedua, turunnya Al-Qur’an dari bait al-‘izzah di langit yang pertama kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam tahap kedua ini, Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab dan peristiwa tertentu selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Lima ayat pertama dari surat al-‘Alaq adalah yang pertama diturunkan kepada beliau di gua Hira’ dengan perantaraan malaikat Jibril ‘alaihis salam. Dan hal itu menurut sebagian ulama terjadi pada malam 17 Ramadhan. Atas dasar inilah kemudian malam 17 Ramadhan diperingati umat Islam sebagai malam nuzul Al-Qur’an.

Kedua, lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan.

Ketiga, pada malam lailatul qadar, Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya lailatul qadar pada tahun berikutnya. Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun ke depan. Tafsir al-Qurthubi, an-Nasafi, dan lainnya menjelaskan bahwa itulah makna dari ayat dengan arti:

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS ad Dukhan: 4)

Keempat, amal shalih pada lailatul qadar lebih baik daripada amal shalih yang dilakukan selama seribu bulan.

Kelima, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah.

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Jika tiba lailatul qadar, malaikat Jibril turun dengan serombongan malaikat lalu mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap hamba yang berdiri atau duduk berdzikir mengingat Allah. Mereka turun dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar.” (HR al-Baihaqi).

Keenam, lailatul qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan orang-orang yang melakukan ketaatan. Pada malam itu, setan tidak dapat berbuat buruk kepada orang-orang yang melakukan kebaikan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kapan terjadinya lailatul qadar? Lailatul qadar terjadi satu kali dalam satu tahun di bulan Ramadhan. Mungkin saja ia terjadi pada satu malam di antara malam-malam Ramadhan. Mungkin pada malam pertama, malam kesembilan atau malam-malam yang lain. Akan tetapi kemungkinan besar ia terjadi pada salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

Imam Syafi’i berpendapat sebagaimana dikutip oleh Syekh Zakariyya al-Anshari dalam Fath al-Wahhab bahwa lailatul qadar kemungkinan besar terjadi pada malam 21 atau malam 23 Ramadhan. Sedangkan para ulama yang lain berpendapat, kemungkinan besar lailatul qadar terjadi pada malam 27 Ramadhan. Mengapa lailatul qadar keberadaannya dirahasiakan?. Salah satu hikmahnya adalah supaya kita senantiasa beribadah terus menerus tanpa henti pada setiap malam di bulan Ramadhan.

Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari tentang Lailatul Qadar yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya