Lifestyle
Selasa, 2 November 2021 - 15:06 WIB

Komplikasi Kanker Prostat, Ngompol hingga Tak Bisa Ereksi

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sulit ereksi (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didiagnosis mengidap penyakit kanker prostat hingga berniat berobat ke luar negeri.
Penyakit ini cukup familiar di kalangan pria. Kanker jenis ini biasanya menyerang pria yang berusia di atas 50 tahun.

Dirangkum dari Mayo Clinic, Selasa (2/11/2021), kanker prostat menyerang kelenjar prostat yang bentuknya seperti buah kenari. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan cairan mani yang memberi nutrisi serta mengangkut sperma.

Advertisement

Penyakit ini tidak bisa dianggap remeh, karena harus dilakukan pengobatan sejak dini. Sel kanker yang menyebar ke organ lain akan menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih parah. Penyebaran sel kanker dari prostat bisa mencapai tulang yang menyebabkan nyeri serta patah tulang.

Baca juga: Kanker Prostat Seperti SBY Bisa Sembuh, Ini Cara Mengobatinya

Efek samping dari pengobatan kanker prostat juga dapat menyebabkan seseorag sulit menahan pipis, sehingga sering mengompol. Selain itu, kanker prostat yang pengobatannya meliputi pembedahan, radiasi, atau terapi hormon dapat membuat seseorang mengalami disfungsi efeksi.

Advertisement

Kanker prostat terjadi akibat perubahan DNA atau pertumbuhan sel yang tidak normal. Risiko penyakit ini bisa saja meningkat akibat faktor usia, riwyat keluarga, serta obesitas maupun masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Selain Deteksi Dini, Begini Cara Kendalikan Risiko Terkena Kanker

Sama seperti kanker lain, sakit kanker prostat yang terdeteksi sejak dini masih bisa disembuhkan. Sakit kanker prostat seperti yang dialami SBY bisa disembuhkan dengan berbagai cara. Mulai dari operasi, radioterapi, radiasi internal, terapi hormon, pembekuan jaringan prostat, kemoterapi, serta terapi biologis.

Advertisement

Semua cara tersebut disesuaikan dengan kondisi pasien yang mengidap kanker prostat. Sebab, setiap cara pengobatan kanker prostat tersebut memiliki kelebihan, kekurangan, serta efek samping, sehingga pengobatan harus selalu dalam pendampingan dokter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif