Lifestyle
Sabtu, 4 Agustus 2012 - 08:18 WIB

KULINER BUKA PUASA: Bisa Jadi Oleh-Oleh

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warung Hj. Karsi (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Warung Hj. Karsi (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Di Ibukota Jakarta maupun daerah lain boleh saja ada rumah makan penyedia masakan Jawa. Tapi, makan masakan Jawa yang nikmat tentu lebih mantap di tempat aslinya.

Advertisement

Karena itulah musim liburan termasuk Lebaran menjadi momen sejumlah warung atau rumah makan mendulang untung. Sebab, beberapa hari setelah Lebaran misalnya banyak para pemudik yang kerap berburu masakan Jawa.

Umumnya mereka ingin bernostalgia dan kangen menjajal masakan Jawa. Apalagi, tidak semua masakan Jawa bisa ditemui di perantauan seperti botok tuntut atau jantung pisang.

Advertisement

Umumnya mereka ingin bernostalgia dan kangen menjajal masakan Jawa. Apalagi, tidak semua masakan Jawa bisa ditemui di perantauan seperti botok tuntut atau jantung pisang.

“Di Jakarta mungkin jarang ada botok tuntut, tapi di sini kami menyediakan. Kadang kalau libur Lebaran banyak yang cari. Biasanya kami buka beberapa hari setelah Lebaran,” ujar pelayan WM Bu Kumba, Kustinah, kepada Espos, Rabu (1/8).

Selain botok tuntut, ada juga masakan lain yang jarang ditemui seperti sayur bobor. Kustinah mengatakan selama libur Lebaran, warung makan di Jl Parang Kusuma, Purwosari, Solo tersebut kerap menjadi jujugan para pemudik.

Advertisement

Pamor masakan Jawa racikan Hj Karsi juga seakan tak pernah redup. Menurut Hj Karsi, warung makan miliknya kerap dijadikan tempat para pemudik yang ingin bernostalgia dengan masakan Jawa.

“Kalau liburan panjang dan Lebaran warung ini selalu penuh. Banyak pemudik yang datang ke sini,” katanya.

Tidak cukup hanya makan, sebagian pembeli menurutnya terkadang sering membeli beberapa menu masakan Jawa untuk dibawa pulang ke Jakarta, Batam maupun ke kota lainnya seperti brongkos dan pepes tengiri.

Advertisement

“Selama langsung disimpan di lemari es, masakan tersebut bisa tahan dua sampai tiga hari. Kalau mau dihidangkan tinggalkan dipanaskan saja,” tukasnya.

Warung Hj. Karsi (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Depot Asri (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement

Warung Bu Kumba (FOTO: Lutfiyah/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Kata Kunci : Jadi Oleh-oleh
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif