Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Nah, ternyata Sragen punya banyak sajian khas yang sederhana tapi bikin ketagihan. Salah satunya adalah jadah, wajik dan krasikan warung makan Mbah Rajak. Warung Mbah Rajak bisa dibilang tempat makan tertua di Sragen karena dirintis oleh Mbah Sumodiharjo sejak 40 tahun silam. Masakan khas itu diteruskan oleh keturunan Mbah Sumodiharjo. Tidak hanya aneka jadah dan jenang yang disediakan, melainkan berbagai jenis makanan bacem seperti bacem ayam, bacem tahu dan tempe. Penasaran? Sambangi saja Pasar Sragen Kota karena di dalam pasar inilah terletak warung makan itu.
Tidak kalah uniknya, pecel tumpang Mbok Jami juga menjadi kelangenan perantau asal Sragen yang pulang kampung. Mereka tidak merasa mudik kalau belum mencicipi pecel tumpang Mbok Jami. Seperti dikatakan Masngudi, 53, warga Sragen yang bertahun-tahun tinggal di Jakarta. Bagi dia, seperti sudah menjadi keharusan, setiap kali pulang kampung, harus menyantap pecel tumpang Mbok Jami yang warungnya terletak di dalam Pasar Bunder Sragen.Tri Rahayu