SOLOPOS.COM - Tengkleng ikan kakap Resto Omah Sinten (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Tengkleng ikan kakap Resto Omah Sinten (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Tingginya kandungan lemak dalam daging kambing sering menjadi kambing hitam masalah kolesterol darah sebagian masyarakat. Karena pandangan itu pula mereka tidak terkecuali pencinta kuliner, memilih tak menyantap menu berbahan utama kambing.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berpijak pada fenomena tersebut, sejumlah chef dan koki berlomba-lomba melahirkan inovasi dalam bidang kuliner. Trik pokoknya mengganti komponen utama kambing dengan bahan makanan yang lebih bisa diterima dari perspektif kesehatan. Namun tidak meninggalkan cita rasa khas menu yang menjadi dasar inovasi, seperti sate dan tengkleng.
Bila selama ini tengkleng identik dengan bahan utama daging dan tulang kambing, kini pencinta kuliner sudah bisa menikmati tengkleng ikan kakap atau daging sapi. Selain lebih sehat, menu inovasi tersebut mampu menghadirkan sensasi rasa berbeda di lidah. Salah satu penyedia menu tengkleng ikan kakap yakni Omah Sinten Heritage Hotel dan Resto.
Rumah makan yang beralamat di Jl Diponegoro 34-35 Solo itu secara khusus menyediakan tengkleng ikan kakap bagi pencinta kuliner yang peduli dengan kesehatan. Selain rendah kolesterol, menu yang dihargai Rp30.000 per porsinya tersebut diklaim memiliki lebih banyak kandungan gizi lantaran menggunakan komponen ikan.
“Apalagi pemerintah sudah mencanangkan gerakan gemar makan ikan,” ungkap Widiatmoko, Food and Baverage Coordinator Omah Sinten Solo, ditemui Espos, Senin (18/3).
Menu hasil inovasi lain yang berpijak pada prinsip kuliner sehat yakni nasi kebuli ayam. Selama ini makanan khas Timur Tengah tersebut identik dengan komponen utama nasi dan kambing. Namun warung makan nasi kebuli Mbah Soleh di Jl Perintis Kemerdekaan, Laweyan, Solo, menyuguhkan varian baru dalam menu nasi kebuli ayam.
Harga satu porsi besar nasi kebuli ayam dipatok Rp15.000, selisih Rp2.000 lebih murah dibandingkan harga nasi kebuli kambing atau sapi. Salah seorang penggemar nasi kebuli ayam Mbah Soleh, Slamet Widodo, 21, mengaku jatuh hati sejak kali pertama melahap menu dari daratan Arab itu. “Rasanya mantap dan gurih,”ungkapnya saat ditemui Espos.
Menu pilihan lain hasil kreativitas pelaku bisnis kuliner di Kota Bengawan yakni sate dan tengkleng sapi. Khusus dua menu tersebut sudah jauh lebih dulu nongol dan lebih relatif mudah ditemukan di wilayah Soloraya. Harganya yang relatif murah membuat dua menu tersebut mampu eksis. Penyedia sate sapi diantaranya warung Yu Rebi di Jl Kebangkitan Nasional.
Menu ini bisa menggunakan daging sapi, jeroan sapi atau campuran keduanya. Harganya lumayan mahal, Rp25.000/porsi tanpa nasi atau lontong. Sebagai variasinya bisa menggunakan tempe gembus dan kedelai. Untuk tengkleng sapi dapat kita temukan di warung-warung makan kaki lima di seputaran Solo. Beberapa warung penyedia menu tengkleng kambing juga menyediakan kuliner tengkleng sapi sebagai variasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya