SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita selesai melakukan waxing di area genital. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Jika kamu hendak melakukan waxing rambut kemaluan di area genital, terlebih dahulu pahami risiko-risiko yang mungkin timbul. Untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Menurut pakar dermatologi di Weill Cornell Medicine New York City, Marisa Garshick, kulit di sekitar area genital atau kemaluan sangat sensitif dan halus, mencabut rambut yang tumbuh semisal dengan menjalani waxing di sana dianggap aman asalkan dilakukan oleh penyedia terpercaya.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Namun, ada beberapa kemungkinan efek samping meliputi salah satunya bisa menyakitkan. Garshick seperti disiarkan Livestrong pada Minggu (5/11/2023)  mengatakan prosedur menggunakan cairan khusus untuk menghilangkan semua rambut di sekitar area kemaluan itu alias waxing bisa terasa sakit, terutama jika seseorang baru pertama kali melakukannya.

Risiko lainnya dari waxing rambut area genital yaitu kulit mungkin mengalami iritasi. Kombinasi wax (lilin) panas dan penghilangan rambut dapat membuat kulit menjadi merah dan teriritasi. Menurut Garshick, bukan hal yang aneh jika seseorang merasakan benjolan merah, rambut kemaluan tumbuh ke dalam, atau rasa sensitif setelah waxing di organ intimnya.

Jika kulit rentan terhadap iritasi, seseorang mungkin juga mengalami ruam ringan, pengelupasan, atau merasa gatal saat rambut kemaluan tumbuh kembali. Bagi sebagian besar orang, iritasi akibat waxing akan mereda dalam satu atau dua hari.

Risiko lainnya dari waxing di sekitar kemaluan yakni sensasi seperti terbakar. Lilin yang terlalu panas dapat dengan mudah membakar kulit, kata Garshick.

Sebagian besar luka bakar akibat waxing bersifat dangkal, artinya luka bakar tersebut merusak lapisan atas kulit dan menyebabkan nyeri ringan, kemerahan, dan iritasi, dan bahkan dapat menyebabkan jaringan parut pada beberapa kasus. Selain itu, waxing juga bisa berisiko menyebabkan infeksi jika tidak dilakukan dengan benar, dan alat yang digunakan tidak higienis, menurut Cleveland Clinic.

Meskipun hal ini tidak berarti setiap waxing akan menyebabkan infeksi, jika seseorang memiliki luka kecil atau luka di area tersebut, ada kemungkinan mikroba penyebab infeksi dapat masuk melalui kulit dan menimbulkan rasa sakit.

Agar kegiatan menghilangkan bulu kemaluan ini lebih aman, pastikan dokter spesialis yang didatangi mengenakan sarung tangan dan menggunakan stik baru setiap kali mereka mengambil lilin dari wadah.

Untuk meminimalkan risiko waxing rambut di area genital, apakah lebih baik waxing di salon atau di rumah? Tidak ada yang lebih baik karena keduanya memiliki jumlah risiko yang sama.

“Baik melakukan waxing sendiri di rumah atau di salon, selalu ada risiko luka bakar, jaringan parut, atau infeksi,” kata Garshick dikutip dari Antara pada Senin (6/11/2023).

Risiko seseorang bahkan lebih tinggi jika dia atau spesialis waxing tidak berpengalaman dan salon tidak melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya