SOLOPOS.COM - Permainan lato-lato. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Meski saat ini jadi permainan yang digemari anak-anak, lato-lato mulai dilarang dibawa ke sekolah di sejumlah daerah. Simak ulasannya di tips parenting kali ini.

Sebagaimana diketahui permainan yang sukses mengalihkan anak dari gawai ini masih menjadi pro kontra. Ada yang menganggapnya bermanfaat, tapi tak sedikit menganggapnya membahayakan anak.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Dikutip dari NU online, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Cabang Sumenep, Kiai Zamzami Sabiq Hamid mengungkapkan sisi positif dan negatif dari permainan lato-lato tersebut. Menurut dia, mengganggu atau tidaknya permainan anak yang sedang viral, tergantung penggunaannya.

Menurutnya ada beberapa sisi positif permainan lato-lato. Lato-lato bisa mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan gawai yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak. Permainan lato-lato bisa menstimulus kemampuan motorik anak. Permaiinan itu juga dapat meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik. “Fungsi koordinasi antara kognitif dan motorik halus di tangan anak ini terjadi ketika anak berusaha memainkan lato-lato hingga menimbulkan bunyi etek-etek,” paparnya.

Lato-lato dilarang dibawa ke sekolah di sejumlah daerah lantaran permainan ini bisa membahayakan anak. Dikutip dari NU Online, Jumat (13/1/2023), sisi negatif dari permainan lato-lato, di antaranya adalah dapat menimbulkan tangan bengkak, kepala benjol jika terkena kepala, hingga tak jarang memicu pertikaian antar pemain setelahnya.  “Jika ini terjadi, tentu akan sangat buruk dampak psikologisnya,” ujar Sekretaris Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sumenep.

Dikutip dari berbagai sumber sejumlah daerah dan sekolah melarang siswa membawa permainan ini ke sekolah, antara lain Semarang, Bandung, Lampung, Bogor, Aceh, Banjarmasin, Cirebon, Kubu Raya Kalimantan Barat, dan Belitung Babel.

Dinas Pendidikan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), melarang para siswa membawa dan memainkan lato-lato, mainan yang kini tengah viral atau tren ke sekolah. Hal itu dikarenakan lato-lato dikhawatirkan bisa mengganggu pembelajaran dan membahayakan. “Sudah kita imbau siswa untuk tidak membawa lato-lato ke sekolah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Semarang, Suwarto, Rabu (11/1/2023), dikutip dari Solopos.com, Jumat (13/1/2023).

Lato-lato dilarang di sejumlah daerah untuk dibawa ke sekolah ini mendapatkan respons beragam dari warganet. Hal ini seperti terlihat dari unggahan di Instagram Lambe Turah. “Buat gw. Anak gw mending main lato2 dr pada melototin HP molo,” tulis @prabu*** dikutip dari Instagram @lambe_turah pada Jumat.

Pekalongan jateng jg nggak di bolehin bawa lato² ke sekolah, udah ada surat edarnya jg,” tulis @make.it***.

“y sudah klw gk boleh bawa latto2 , mending bawa gadget aj,” tulis @lord_vi***.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya