Lifestyle
Rabu, 23 September 2020 - 07:00 WIB

Limbah Tulang Bandeng Jadi Bahan Losion Juarai LKTI Halal Patika

Akhmad Ludiyanto  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi losion - (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Tim mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (SV UNS) Solo menggagas pemanfaatan limbah tulang ikan bandeng sebagai bahan aktif pembuatan losion.

Ide tersebut dituangkan dalam karya tulis berjudul “Ocicha Losion: Inovasi Losion Kaya Kolagen Dari Limbah Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos F.)”.

Advertisement

Karya tulis ini meraih juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Halal Patika. Lomba ini diselenggarakan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia DIY secara daring (dalam jaringan), Sabtu (19/9/2020).

Tim mahasiswa UNS tersebut terdiri atas Putri Indah Nurani, Astri Hidayati, dan Diah Ayu Mustika Sari.

Advertisement

Tim mahasiswa UNS tersebut terdiri atas Putri Indah Nurani, Astri Hidayati, dan Diah Ayu Mustika Sari.

Amankah Bersihkan Tangan Anak Pakai Hand Sanitizer?

Putri mengatakan, semangat dari ide ini adalah pemanfaatan kolagen dari hewan halal untuk dijadikan bahan pembuatan losion. Selain itu mengajak muslim Indonesia menggunakan produk kosmetik yang halal

Advertisement

Bisa Muncul Kapan Saja, Ini Cara Mengatasi Serangan Panik

Ramah Lingkungan

Dengan mengusung konsep ramah lingkungan, losion inovasi mahasiswa SV UNS ini juga menggunakan kemasan primer dari kaca yang dapat didaur ulang. Ini tentu mengurangi penambahan sampah plastik di Indonesia.

“Kami mengangkat topik ini dikarenakan latar belakang kami sebagai mahasiswa Farmasi yang ingin meningkatkan Pharmaceutical elegance. Di mana dengan meneruskan ide lomba yang sebelumnya diikuti oleh Putri Indah Nurani. Yakni pembuatan salep dari tulang ikan bandeng pada acara eksibisi yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Semarang,” lanjutnya.

Advertisement

Gaya Hidup Pengaruhi Program Kehamilan

Sementara itu, tim yang dibimbing dosen Dian Eka Ermawati, tersebut telah mempersiapkan paper sejak bulan Juli-Agustus 2020. Setelah diumumkan masuk finalis pada 14 September, Putri dan rekan-rekannya langsung membagi tugas untuk presentasi materi.

“Untuk presentasi dan tanya jawab hanya perwakilan tim. Walau kami panik dan ini merupakan kali pertama lomba LKTI, kami berikhtiar selalu berlatih dan melakukan latihan dengan presentasi di depan kakak tingkat yang lebih banyak pengalamannya dalam bidang LKTI,” katanya.

Advertisement

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif